Rabu, 10 Desember 2008

permainan kartu yg hot

gue paling hobby main kartu..just playing..no gambling. walau kadang2 ada juga sih sekali kali taruhan.

tapi kali ini tiba tiba gue punya ide lain, masih inget nina...?..dia jadi fav gue and temen gue juga klo jalan. kali ini gue mo ngajak dia ikut main kartu, but not as a player tapi sebagai "waitress".

jam delapan malem, temen2 gue mulai datang ke rumah, dan mereka surprise waktu lihat nina disana, gue sengaja ngedandanin dia ala waitress cafe, dengan rok mini dan blouse ketat sedikit transparan, so buah dada yg tertutup bra terlihat membayang indah.

singkat cerita , gue berempat main kartu seperti biasa, sementara nina bertugas menyediakan minuman, atau menuang minuman ke gelas kita yg kosong.

awalnya semua berjalan biasa, sampai kemudian nina mulai beraksi. setelah menuang minuman pada doni , ia lalu duduk di pangkuan doni.
"ajarin gue dong main kartu.." kata nina sambil mengambil kartu di genggaman doni.
doni pun sedikit menerangkan permainan ini, namun..ooo.....sambil menerangkan ternyata tangannya mulai menjelajah di buah dada nina. konsentrasi kita sedikit pecah melihat hal itu, apalagi nina sengaja medesah desah erotis. namun saat doni hendak membuka kancing bluosenya, nina kemudian bangkit ,dan mengambil minuman baru di dapur, lagipula memang minuman di meja sudah menipis.

sekembalinya ke meja, nina menuang minuman ke tiap gelas, kali ini ia sengaja berlama lama, memberi kesempatan tiap orang untuk menyentuhnya, buah dadanya di remas bergantian tiap ia menuang minuman, kancingnya satu persatu mulai dilepas, begitu sampai di gue, blouse and her bra sudah lepas....dia topples sekarang.

permaianan berlanjut.....nina terus berkeliling sementara kita main kartu, ia menciumi leher kita, meraba penis kita masing2, terus menuerus, membuat kita mulai pecah konsentrasi. nina pun memberi kesempatan buat masing kita, to touch her, meraba buah dadanya, pahanya yg mulus, and so on.

sampai di gue, gue raba raba pahanya, terus naik ke atas, ternyata dia ga pake CD boss!!, atau mungkin sudah dilepaas dari tadi...gue mainin vagina and her clit..dia kelihatan menikmati, dia sedikit berlama lama di kursi gue.

kemudian dia beranjak menjauh, and mulai melakukan striptease...permainan kartu kita mulai kacau.....semua mata tertuju pada nina yg meliuk liuk erotis.

nina kemudian menarik doni dari kursinya, dan dengan agresif menciumnya. doni terlihat agak kaget sesaat, tapi kemudian mereka mulai berciuman dengan ganas.
nina dengan gayanya yg erotis mulai membuka pakaian doni satu persatu, sementara kita hanya melihat, sebenarnya temen2 gue yg lain udah gak sabar,,but ..i know her....kita tunggu dulu apa aksi dia.

setelah doni telanjang , nina mendorongnya ke sofa, dan melarang dia melakukan apapaun...let she do the job. ...awalnya doni menurut, ia membiarkan nina menyentuhnya, dan menjilati seluruh tubuuhnya, namun ia juga gak tahan harus berdiam diri, ia meremas buah dada nina.
"PLAKK...!!!" nina merespon sentuhan doni dengan menamparnya, doni kelihatan kaget dan malu..sementara kita cuman ketawa..hahaha..mampus loo don.

doni pun kembali membiarkan nina beraksi dengan jilatannya, sampai ke penis, dijilatinya berulang dari atas ke bawah sampai ke zakar, naik lagi ke atas dan turun ke bawah, sampai akhirnya seluruh penis doni dimasukan ke dalam mulut nina. doni terlihat agak gelagapan, mungkin dia belum pernah ketemu dgn cewe seagresif nina.
nina masih dengan asyiknya mengulum , menjilat dan menyedot penis doni samapi ahirnya sperma doni tersembur keluar,..tanpa ragu dibersihkannya sissa sperma tersebut oleh nina. doni terlihat lemas dan kelihatan masih meresapi apa yg baru saja dia rasakan.

nina kemudian dengan gaya yg menggoda memanggil salah satu dari kita untuk maju, dan dengan service yg hampir sama kita dilayani oleh nina satu persatu.

but..khusus gue....servicenya berbeda...klo tiga temen gue dikasih oral sama nina, kini giliran gue yg kasih oral sama dia. gue lsg jilatin vaginanya, bermain main lidah di vagina dan clit nina...kali ini giliran nina yg mendesah dan menggelinjang, satu hal yg gue suka dari dia..wajah horny nina..bikin gue tambah semangat.

kali ini giliran gue, yg menciumi dan menjilati seluruh tubuh dia, dari paha, vagina , pinggul ,pantat sampai buah dada. gue remas buah dada dia dgn gemes, putingnya gue mainin pke lidah..and tentunya dia tidak boleh melakukan apapun ..selain mendesah.
oohhh..hidangan yg nikmat....wajahnya, dadanya yg mengeras, putingnya yg mberdiri, perut rata, she is hell of a sex angel.

that night..untuk kedua kalinya gue bergangbang ria with nina, kali ini kelihatannya dia lebih siap..klo dulu dia sempet pingsan..tidak sekarang...dia keliahatan hot...and agreesive.

kisah Rima

Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.
Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.
Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.
“Rim .kamu sayang aku enggak?”tanyanya padaku. “Eh..emang kenapa, Din ?”kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi “Aku pengen kayak gitu .”kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding .”Rima?”kata Dino lagi. “Eh enggak ah enggak mau malu .”kataku. “Malu sama siapa?”kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. “Malu sama Agus dan Anggi tuh “kataku. “Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih “kata Dino. “Ah..jangan ah “kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini .”Buka Bhnya, ya sayang “pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus “Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa”kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku “Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti .”kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, merekasekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila “Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih “pinta Dino. “Jangan Din takut .”kataku. “Takut apa sayang?”kata Dino. “Takut hamil “kataku. “Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah “katanya.
Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku”Ah..sakit, pelan-pelan, Din..”teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . “Din, isep dong punyaku “pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. “Ah..enggak ah “kataku menolak. “Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh “pinta Dino memelas.
Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. “Ayo dong Rima sayang “pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal “Hisap dong sayang seperti kamu makan permen “Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. “Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan ..” erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak”Aduuh sakit Din pelan-pelan dong ” Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku .”Ahhh perih Din “kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. “Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok “katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali “Terus Din Terus ahhhh ah .enak .”kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati .”Din ah.ah .aku aku .”entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa “Keluarkan saja sayang kamu mau keluar .”kata Dino. “Ahh iya Din aku mau keluar ..”tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .
Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. “Satu nol, sayang”kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa “Kenapa dicopot Din..”tanyaku. “Kita coba doggy style, sayang “jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? “Mau ngapain Din “tanyaku penasaran .”Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang “jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku “Aduuuh sakit Din “kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. “Tenang sayang nanti juga enggak sakit “jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku “Aduuuhh sakiiiitt “kataku lagi. “Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang “kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. “Kamu sudah sering disodomi, Nggi?”tanyaku. “Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo..”kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.
Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku .”Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi “kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. “Pelan-pelan, Din masih sakit “pintaku pada Dino. “Iya sayang enak nih sempit”katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat “Anggi ah .enak “kataku. “Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat”kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat .”Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus “kata Anggi. “Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih”jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. “Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok “pinta Anggi. “Ah..jangan deh “kataku.”Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok”kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. “Jaang “kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.
Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. “Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu “katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino .”Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa .”kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.
“Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa “katanya. “Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?”kataku balik bertanya. “Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang “kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. “Janji ya sayang “katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. “Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?”tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex.
Aku seorang pelajar SMP kelas II, namaku Rima. Kata orang aku cantik, kulitku kuning, hidungku bangir, sepintas aku mirip Indo. Tinggiku 160cm, ukuran Bhku 34, cukup besar untuk seorang gadis seusiaku. Aku punya pacar, Dino namanya. Dia kakak kelasku, kami sering ketemu di sekolah. Dino seorang siswa yang biasa-biasa saja, dia tidak menonjol di sekolahku. Prestasibelajarnyapun biasa saja. Aku tertarik karena dia baik padaku. Entah kebaikan yang tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah, aku tergolong populer. Banyak siswa cowok mencari perhatian padaku. Tapi entah mengapa aku memilih Dino. Singkatnya, aku pacaran dengan Dino. Banyak teman-teman cewekku menyayangkannya, padahal masih ada si Anto yang bapaknya pejabat, Si Danu yang juara kelas, Si Andi yang jago basket, dan lainnya. Entah mengapa aku tidak menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.Aku dan Dino telah berjalan kurang lebih 6 bulan. Pacaran kami sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih SMP jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Orang tuaku sebenarnya melarangku untuk berpacaran, masih kecil katanya. Tetapi apabila cinta telah melekat, apapun jadi nikmat.
Hari Sabtu sepulang sekolah aku janjian sama Dino. Aku mau nemanin dia ke rumah temannya. Aku bilang ke orang tua bahwa hari Sabtu aku pulang telat karena ada les tambahan. Aku berbohong. Di tasku. telah kusiapkan kaos dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc dan mengganti seragamku dengan baju yang kubawa dari rumah. Dinopun begitu. Dari sekolah kami yang berada di perbatasan Jakarta Timur dan Selatan, kami naik bis kearah Cipinang, Jakarta Timur, rumah teman Dino. Sesampai disana, aku diperkenalkan dengan teman Dino, Agus namanya. Rumahnya sepi, karena orang tua Agus sedang ke luar kota. Agus juga bersama pacarnya, Anggi. Pembantunyapun pulang kampung, sesekali kakak Agus yang telah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Agus dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kataAgus. Jadi hanya kami berempat di rumah itu. Kami ngobrol bersama ngalor ngidul.
Tak lama kemudian, Agus dan Dino pergi ke dapur dan menyiapkan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Anggi. Dari Anggi, aku tahu bahwa Agus telah berhubungan selama kurang lebih 1 tahun. Keduanya satu sekolah, juga di SMP hanya berlainan dengan sekolahku. 10 menit kemudian, Agus dan Dino kembali dengan membawa 4 gelas sirup dan dua toples makanan kecil. Setelah memberikan minuman dan makanan itu, Agus berdiri dan memutar VCD.Film baru katanya. Aku enggak ngerti, aku pikir film bioskop biasa. Agus menyilakan kami minum. Aku minum sirup yang diberikannya. 10 menit berlalu, kepalaku pusing sekali, bersamaan dengan itu ada rasa aneh menyelimuti tubuhku. Rasa..hangat merinding di tv tampak adegan seorang wanita bule yang sedang dientot oleh 2 laki-laki, satu negro dan satu lagi bule juga. Aku berniat untuk pulang, tetapi entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menyaksikan film itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton blue film. Badanku makin enggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menggila .Aku lihat Agus dan Anggi sudah saling melepaskan baju mereka telanjang bulat di hadapan aku dan Dino.Mereka saling berpelukan, berpagutan tampak Agus menciumi tetek Anggi yang mungil Agus lalu mengisep-isep pentilnya tampaknya keduanya sudah sering melakukannya . Mereka tampak tidak canggung lagi Anggi mengisep-isep peler Agus persis seperti kejadian di film blue itu . Anggi juga sepertinya telah terbiasa Kontol Agus bak permen, diisep, dikulum oleh Anggi Dino merapatkan tubuhnya kepadaku.
“Rim .kamu sayang aku enggak?”tanyanya padaku. “Eh..emang kenapa, Din ?”kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan Agus dan Anggi “Aku pengen kayak gitu .”kata Agus sambil menunjuk pada Agus dan Anggi yang semakin hot. Tampak Agus mulai menindih Anggi, dan memasukkan batang kontolnya ke nonok Anggi. Dengan diikuti teriakan kecil Anggi, batang kontol itu masuk seluruhnya ke nonok Anggi. Gairahku melonjak-lonjak entah kenapa?Seluruh badanku merinding .”Rima?”kata Dino lagi. “Eh enggak ah enggak mau malu .”kataku. “Malu sama siapa?”kata Dino. Tangannya mulai merayapi dadaku. Kutepis pelan tangannya. “Malu sama Agus dan Anggi tuh “kataku. “Ah mereka aja cuek ayo dong Rima aku sudah enggak tahan nih “kata Dino. “Ah..jangan ah “kataku. Gairahku makin tidak keruan mendengar erangan dan rintihan Agus dan Anggi. Tak terasa tangan Dino mulai membuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkannya sehingga bajuku terbuka. Aku hanya mengenakan BH dan celanapanjang jeans. Adegan di TV makin hot tampak sekarang seorang wanita asia di entot tiga orang bule dua orang memasukkan kontolnya ke memek dan pantatnya sedangkan yang satunya kontolnya lagi diisep oleh si wanita. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan Tangan Dino mulai merayapi dan meremas-remas buah dadaku yang masih kencang dan belum pernah disentuh oleh siapapun. Aku menggelinjang, geli nikmat ah..baru pertama kali aku merasakan ini .”Buka Bhnya, ya sayang “pinta Dino. Aku mengangguk, aku jadi inginmerasakan lebih nikmat lagi Dengan cekatan Dino membuka Bhku.. aku sekarang benar-benar telanjang dada. Dino mengisepi pentilku memencet-memencet buah dadaku yang masih kenyal dan bagus “Tetekmu enak bener, sayang belum pernah ada yang pegang yaa”kata Dino sambil terus meremas tetekku dan mengisepi pentilku “Belum Din ahhh enak Din terus terus..jangan berhenti .”kataku. Kenikmatan itu baru kali ini aku rasakan. Kulirik Agus dan Anggi, merekasekarang bermain doggy style. Anggi berposisi nungging dan Agus menusuknya dari belakang terdengar erangan dan eluhan mereka Gairahku makin menggila “Buka celanamu ya sayang aku udah pengen nih “pinta Dino. “Jangan Din takut .”kataku. “Takut apa sayang?”kata Dino. “Takut hamil “kataku. “Enggak Din, aku nanti keluarnya di luar memekmu sayang kalo hamilpun aku akan tanggung jawab, percayalah “katanya.
Aku diam saja Dino mulai membuka ristleting celanaku, aku diamkan saja .tak lama kemudian, dia memerosotkan celanaku tampak memekku yang menggumpal dengan jembut yang lumayan tebal. Dino pun memerosotkan celana dalamku Aku benar-benar polos bugil. Dinopun membukaseluruh bajunya, kami berdua telanjang bulat .Tangan Dino tetap meremas-remas tetekku Kulirik Agus dan Anggi, eh mereka bersodomi Anggi sudah biasa bersodomi rupanya kulihat kontol Agus maju mundur di pantat Anggi sedangkan tangan kiri Anggi mengucek-ucek memeknya sendiri yang sudah basah Erangan mereka terdengar makin sering .Dino terus mengerjaiku, tangannya mulai merayapi jembutku. Salah satu jarinya dimasukkan ke nonokku”Ah..sakit, pelan-pelan, Din..”teriakku ketika jari itu memasuki nonokku. Dino agak sedikit mengeluarkan jari itu dan bermain di bibir kemaluanku tak lama kemudian nonokku basah . “Din, isep dong punyaku “pinta Dino sambil menyodorkan kontolnya ke mukaku. “Ah..enggak ah “kataku menolak. “Jijik ya? Punyaku bersih kok ayo dong Anggi saja berani tuh “pinta Dino memelas.
Dengan ragu aku pegang kontol Dino. Baru sekali ini aku memegang punya laki-laki. Ternyata liat dan keras. Kontol Dino sudah berdiri tegang rupanya. “Ayo dong Rima sayang “pinta Dino lagi. Dengan ragu kumasukkan kontol itu ke mulutku, aku diamkan kontol itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal “Hisap dong sayang seperti kamu makan permen “Dino mengajariku. Pelan-pelankuisap-isap, kujilati bolong kontol itu dengan lidahku lama kelamaan aku merasa senang mengisapnya kuisep keras-keras..kusedot-sedot, kujilati .kumaju mundurkan kontol itu di dalam mulutku terdengar berulang kali erangan Dino. “Ah ah .uuuhhh enak sayang teruskan ..” erang Dino. Tangan Dino terus mengucek-ucek nonokku. Sudah tidak sakit lagi sekarang, mungkinsudah basah Aku jadi senang mengisap kontol Dino terus kulomoh kuisap..kujilati kusedot-sedot ih..enak juga, pikirku Tiba-tiba Dino menarik kontolnya dan mengarahkannya ke nonokku Aku pasrah, dimasukkannya kontolnya ternyata meleset, Dino melumuri tangannya dengan ludahnya kemudian tangannya itu diusapkan ke kontolnya dan mencoba lagi memasukkan kontolnya ke liang nonokku, ketika kepalanya masuk ke nonokku, aku berteriak”Aduuh sakit Din pelan-pelan dong ” Gairah semakin meninggi .aku ingin merasakan kenikmatan lebih .Dino melesakkan kontolnya ke nonokku pelan kurasakan sesak nonokku ketika kepala kontol itu masuk ke dalamnya Dino lagi menghentakkan kontolnya sehingga amblas semuanya ke dalam nonokku .”Ahhh perih Din “kataku. Dino diam sebentar memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. “Tenang Din, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok “katanya. Pelan-pelan Dino mengocokkontolnya di nonokku. Masih terasa perih sedikit kocokkan Dino semakin kencang Aneh, perih itu sudah tidak terasa lagi, yang ada hanya rasa nikmat nikmat sekali “Terus Din Terus ahhhh ah .enak .”kataku. Sempat kulirik Agus dan Anggi masih terus bersodomi. Gimana rasanya disodomi ya, pikirku Agus semakin menggencarkan kocokkanyya Aku semakin menggelinjang .ah ternyata ngentot itu nikmat .surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati .”Din ah.ah .aku aku .”entah apa yang aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yang ingin kukeluarkan dari nonokku entah apa “Keluarkan saja sayang kamu mau keluar .”kata Dino. “Ahh iya Din aku mau keluar ..”tak lama kemudian terasa cairan hangat dari nonokku .
Dino terus mengocok kontolnya kuat juga pacarku ini, pikirku. “Satu nol, sayang”kata Dino tersenyum. Dino mencopot kontolnya, aku sedikit kecewa “Kenapa dicopot Din..”tanyaku. “Kita coba doggy style, sayang “jawabnya sambil membimbingku berposisi seperti anjing. Dino menusukan kontolnya lagi sekarang badanku terguncang-guncang keras terdengar erangankeras dari Anggi dan Agus, mereka ternyata telah mencapai puncaknya kulihat peluh bercucuran dari kedua tubuh mereka, dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua Aku sudah hampir tiga kali keluar Dino tampak belum apa-apa dia terus mengocok kontolnya di memekku. Sudah hampir ¾ jam aku dientot Dino, tapi tampaknya Dino belum menunjukkan akan selesai. Kuat juga aku lemes sekali lalu Dino mencopot lagi kontolnya dan mengambil baby oil yang tersedia dekat kakinya. Aku ingat baby oil itudipakai untuk melumuri pantat Anggi ketika mau disodomi .eh apakah aku mau disodomi Dino? “Mau ngapain Din “tanyaku penasaran .”Seperti Anggi dan Agus lakukan, Rima aku ingin menyodomimu sayang “jawabnya. Sebenarnya aku takut, tapi terdorong rasa gairahku yang melonjak-lonjak dan keingin tahuanku rasanya disodomi, maka aku mendiamkannya ketika Dino mulai mengolesi lubang pantatku dengan baby oil. Tak lama kemudian, kontol Dino yang masih keras itu diarahkan ke pantatku meleset dicoba lagi kepala kontol Dino tampak mulai merayapi lubang pantatku “Aduuuh sakit Din “kataku ketika kontol itu mulai masuk pantatku. “Tenang sayang nanti juga enggak sakit “jawab Dino sambil melesakkan bagian kontolnya kepalanya sudah seluruhnya masuk ke pantatku “Aduuuhh sakiiiitt “kataku lagi. “Tenang Rim, nanti enak deh..aku jadi ketagihan sekarang “kata Anggi sambil mengelus rambutku dan menenangkanku. “Kamu sudah sering disodomi, Nggi?”tanyaku. “Wah bukan sering lagi hampir tiap hari kadang aku yang minta abis enak sih udah tenang saja ayo Dino coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo..”kata Anggi sambil menyuruh Dino mencoba lagi.
Dino mendesakkan lagi kontolnya sehingga seluruhnya amblas ke pantatku. Terasa perih di pantatku .”Tuuh kan sudah masuk tuh enak kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku ini enak kan jadi enggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hi hihi “kata Anggi. Aku diam saja. Ternyata sakit kalo disodomi .Dino mulai mengocok kontolnya di pantatku. “Pelan-pelan, Din masih sakit “pintaku pada Dino. “Iya sayang enak nih sempit”katanya. Anggi ke belakang pantatku dan mengucek-ucek nonokku dengan tangannya aku semakin menggelinjang nikmat “Anggi ah .enak “kataku. “Ayo Din, kocok terus, biar aku mengucek nonoknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat”kata Anggi pada Dino. Benarsekarang rasa sakit itu tidak muncul lagi hanya nikmat .”Hai sayang ini ada lobang nganggur mau pake? Boleh kan Dino? Lubang yang satu ini dipake pacarku Agus “kata Anggi. “Tanya Rima saja deh, aku lagi asyik nih”jawab Agus sambil terus mengocok kontolnya di pantatku. “Gimana Rima? Bolehkan? Enak lo di dobelin aku sering kok “pinta Anggi. “Ah..jangan deh “kataku.”Sudahlah Rima, kasih saja aku rela kok”kata Dino. Tiba-tiba Agus merayap di bawahku dan menciumi tetekku. Kontolnya dipegang oleh Anggi dan diarahkan ke nonokku. Dengan sekali hentakan, kontol itu masuk ke nonokku. “Jaang “kataku hendak berteriak jangan tetapi terlambat, kontol itu sudah masuk ke nonokku. Jadilah aku dientot dan disodomi . ½ jam Agus dan Dino mengocok kontolku. Aku lemes sekali baru sekali dientot sudah diduain tanganku sudah tidak kuat menopang badanku. Kakiku lemes sekali. Kenikmatan itu sendiri tidak adaduanya .aku sebenarnya jadi senang dientot berdua begini tapi mungkin kali ini kurang siap.
Aku keluar 2 kali sebelum Agus mencopot kontolnya dan memasukkan kontolnya ke mulut Anggi. Anggi menghirup peju yang keluar dari kontol Agus dengan nikmat. Kemudian Dino melakukan hal yang sama, tadinya aku ragu untuk menghirupnya, tapi lagi-lagi rasa penarasan pada diriku membuatku ingin rasanya menikmati pejunya Dino. Dino memuntahkan pejunya dimulutku akupun menelannya. Ah..rasanya asin dan agak amis setelah kontolnya bersih, Dino mencopot kontolnya dan menciumku yang sudah KO di kasur. “Terima kasih sayang aku puas dan sayang sama kamu “katanya lembut. Aku diam saja sambil merasakan kenikmatan yang baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemes sekali Kulihat di seprai ada bercak merah..darah keperawananku dan mungkin bercampur dengan sedikit darah dari pantatku yang mungkin juga sobek karena dirasuki kontol Dino. Aku mencoba duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Dino .”Din, aku sudah enggak perawan lagi sekarang jangan tinggalkan aku yaa .”kataku pada Dino. Kulihat Anggi dan Agus sudah tidur berpelukan dalam keadaan telanjang bulat.
“Iya sayang aku makin cinta sama kamu aku janji enggak akan meninggalkanmu tapi kamu harus janji yaa “katanya. “Bener Din? Kamu enggak ninggalin aku? Tapi janji apa ?”kataku balik bertanya. “Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama nonokmu dan juga pantatmu, sayang “kata Dino sambil mengelus rambutku. Aku diam saja, aku juga ingin lagi..aku juga ketagihan kataku dalam hati. “Janji ya sayang “katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk. “Sudah jangan nangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?”tawar Dino. Aku pilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Dino. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex.

janda kota kembang

Kisah ini berawal ketika saya pulang liburan akhir semester lalu dari bandung. Hampir 2 minggu saya habiskan disana dengan ‘reuni’ bareng temen-temen saya waktu SMA dulu yang kebetulan kuliah disana. Saya sendiri kuliah di kota budaya, Jogjakarta.

Waktu itu saya tiba diterminal bis di kota Bandung pukul 2 siang, meskipun bis Bandung – Jogja yang saya tumpangi baru berangkat 2 jam kemudian. Saat sedang asyik membolak-balik Taboid Olahraga kesukaan saya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia 4 tahunan terjatuh didepan saya, sontak tangan ku menarik si gadis kecil itu.
"Makasih Dik, maklum anak kecil kerja nya lari-lari mulu" ungkap seorang wanita setengah baya seraya mengumbar senyum manisnya. Namun walau hampir kepala tiga, Mbak Titin, demikian dia memperkenalkan dirinya pada saya, masih keliatan seperti gadis muda yang lagi ranum-ranum nya.... dada gede (34B), pantat bahenol dibarengi pinggul seksi membuat ku terpaku sejenak memandanginya.
"Maaf, boleh saya duduk disini" suara Mbak Titin dengan logat sundanya yang khas memecah 'keheningan' saya
"Ssii... silakan Mbak," balas ku sambil menggeser pantat ku dibangku ruang tunggu bis antar kota di kota kembang itu.
"Mau kemana mbak'"saya coba membuka pembicaraan.
"Anu... saya the mau ke jogja. Biasa beli barang-barang buat dagang. Adik mau kemana?"
"Sama, jogja juga. Mbak sendiri?" pandangan ku melirik payudara nya yang belahan nya jelas dari kaos lumayan ketat yang dipakainya.
"Ya, tapi ada yeyen kok" katanya sambil menunjuk si kecil yang asik dengan mainannya.
"Saya Andi Mbak" ucapku sambil mengulurkan tangan yang langsung disambutnya dengan ramah.
"Kalo gitu saya manggilnya mas aja ya, lebih enak kedengarannya" ungkap si mbak dengan kembali mengumbar senyum manisnya. Mungkin karena ketepatan jurusan kami sama, saya dan Mbak Titin cepat akrab, apalagi apa karna kebetulan ato gimana, kami pun duduk sebangku di bis yang memang pake formasi seat 2-2 itu.

Dari ceritanya ku ketahui kalo Mbak Titin janda muda yang ditinggal cerai suami sejak 2 thn lalu. Untuk menyambung hidup dia berjualan pakaian dan perhiasan yang semua dibeli dari jogja. Katanya harga nya murah. Rencananya di Jogja 2-3 hari..
Pukul 4.30 sore, bis meninggalkan terminal tersebut, sementara didalam bis kamu bertiga asyik bercengkarama, layaknya Bapak-Ibu-Anak, dan cepat akrab saya sengaja memangku si kecil Yeyen, sehingga Mbak Titin makin respek pada saya. Tak terasa, waktu terus berjaan, suasana bis begitu hening, ketika waktu menunjukkan pukul 11 malam. Si kecil Yeyen dan para penumpang lain pun sudah terlelap dalam tidur. Sedangkan saya dan Mbak Titin masih asyik dalam obrolan kami, yang sekali-kali berbau ha-hal ‘jorok’, apalagi dengan tawa genitnya Mbak Titin sesekali mencubit mesra pinggang saya. Suasana makin mendukung karna kami duduk dibangku urutan 4 dari depan dan kebetulan lagi bangku didepan,belakang dan samping kami kosong semua.

"Ehmm..mbak, boleh tanya ga nih, gimana dong seandainya pengen gituan kan dah 2 taon cerainya." tanya ku sekenanya.
"Iiihh, si mas pikiran nya..ya gimana lagi, palingan usaha sendiri... kalo ga,ya... ini,si Yeyen yang jadi sasaran marah saya, apalagi kalo dah sampe di ubun-ubun." jawabnya sambil tersipu malu.
"Masa... Ga mungkin ga ada pria yang ga mau sama mbak, mbak seksi, kayak masih gadis" aku coba mengeluarkan jurus awal.

Tiba-tiba si yeyen yang tidur pulas dipangkuan Mbak Titin, nyaris terjatuh.. sontak tangan ku menahannya dan tanpa sengaja tangan kami bertemu. Kami terdiam sambil berpandangan, sejenak kemudian tangan nya ku remas kecil dan Mbak Titin merespon sambil tersenyum. Tak lama kemudian dia menyandarkan kepalanya di bahu ku, tapi aku mencoba untuk tenang, karena ‘diantara’ kami masih ada si kecil yeyen yang lagi asik mimpi..ya memang ruang gerak kami terbatas malam itu. Cukup lama kami berpandangan, dan dibawah sorot lampu bis yang redup, ku beranikan mencium lembut bibir seksi janda cantik itu.

"Ssshhh... ahhh... mas" erangnya, saat lidah ku memasuki rongga mulutnya, sementara tangan ku, walau agak sulit, karna yeyen tidur dipangkuan kami berdua, tapi aku coba meremas lembut payudara seksi nan gede itu.
"Terus mas... enak..... ouhhhh" tangan nya dimasukin aja mas, gak keliatan kok’" rengeknya manja.
Adegan pagut dan remas antara kami berlangsung 20 menitan dan terhenti saat yeyen terbangun...
"Mama..., ngapain sama Om Andi" suara yeyen membuat kami segera menyudahi ‘fore play’ ini dan terpaksa semuanya serba nanggung karna setelah itu Yeyen malah ga tidur lagi.
"Oya, ntar di Jogja tinggal dimana Mbak" tanya ku.
"Hotel Mas... Napa? Mas mau nemenin kami...???"
"Bisa, ntar sekalian saya temenin belanjanya, biar gampang, ntar cari hotelnya disekitar malioboro aja."
=======

Pukul 7 pagi akhirnya kami tiba di terminal Giwangan, Jogja... dari terminal kami bertiga yang mirip Bapak-Ibu dan anak ini, nyambung bis kota dan nyampai dikawasan malioboro setengah jam kemudian.. setelah muter-muter, akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan doble bed dikawasan wisata jogja itu.
Setelah semua beres, si room boy yang mengantar kami pamit.

"Yeyen, mau mandi atau langsung bobo chayank?"
"Mandi aja, Ma... Oya, Om Andi nginep bareng kita ya..?" si yeyen kecil menanyaiku
"Ya, biar mama ada temen ngobrolnya." jawab Mbak Titin sambil ngajak Yeyen ke kamar mandi yang ada dalam kamar. Di dalam ternyata si mbak telah melepas pakaiannya dan hanya melilitkan handuk di tubuh seksinya.

Dengan posisi agak nungging, dengan telaten Mbak Yeyen menyabuni si Yeyen, dan karena pintu kamar mandi yang terbuka, nampak jelas cd item yang membalut pantat seksi itu. Seperti Mbak Titin sengaja memancing naluriku, karena walau tau aku bisa ‘menikmati’ pemandangan tersebut, pintu kamar mandi tidak ditutup barang sedikitpun.

Tak lama kemudian, Yeyen yang telah selesai mandi , berlari masuk ke dalam kamar..
"Gimana, Yeyen udah seger belom?" godaku sambil mengedipkan mata ke arah Mbak Titin
"Seger Om.... Om mau mandi??"
Belum sempat ku jawab.....
"Ya ntar Om Mandi mandinya bareng mama, sekarang yeyen bobo ya..." celetuk Mbak Titin sambil tersenyum genit kearah ku.

Selagi Mbak Titin menidurkan anaknya, aku yang sudah masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’ penis ku yang sudah tegang dari tadi. Lagi asiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Titin ngeloyor masuk kamar mandi.

Aku kanget bukan kepalang..
"Udah gak sabar ya…..." godanya sambil memandagi torpedo ku yang sudah ‘on fire’
"Haa... aaa... Mbak..." suaraku agak terbata-bata melihat Mbak Titin langsung melepas lilitan handuknya hingga terpampang payudara nya yang montok yang ternyata sudah ga dibungkus BH lagi, tapi penutup bawah nya masih utuh.

Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Titin langsung memelukku.
"Jangan panggil Mbak dong. Titin aja" rengeknya manja sambil melumat bibirku dan tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yang semakin ‘on fire’.

Aku sudah dirasuki nafsu biarahi langsung membalas pagutan Titin dengan tatkala ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Heny turun ke leher, perut... hingga sampe dibatang kemaluan ku.
"Berpengalaman sekali dia ini..." pikirku.
Jilatan yang diselingi sedotan, kuluman dibatang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang melayang-layang....

"Ohhhh... Titin... nikkk... mat... teruss... isepppp" desahku menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus rambutnya.
15 menit lamanya permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yang ingin keluar dari penis ku.

"Akhh... hh... aku keulu..aaarrr..." erangku diikuti semprotan sperma ku dimulut Titin yang langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yang melahap es paddle pop sambil tersenyum ke arahku..

Setelah suasana agak tenang, aku menarik tangan Titin untuk berdiri, dan dalam posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku langsung melumat mulut Titin sambil meremas-remas pantatnya yang padat. Titin membalasnya dengan pagutan yang tatkala ganas sambil tangan nya mengenggam penisku yang masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke payudara nya yang padat berisi.

"Oohhh.. Ndi.... ahhkkhh." erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung putingnya yang tegang dan berwarna coklat kemerahan. Tanpa melepas lumatan pada mulut Titin, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal tersebut dan mendudukannya diatas bak mandi serta membuka lebar-lebar pahanya yang putih mulus. Tanpa dikomando aku langsung berlutut, mendekatkan wajahku kebagian perut Titin dan menjilati yang membuat Titin menggelinjang bak cacing kepanasan.

Jilatin ku terus merambat ke bibir vagina nya yang licin tanpa sehelai bulu pun. Sesaat kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang vagina Titin, yang membuatnya mengerang histeris.
"Ndi... sudah.... Ndi... masukinn punyamu.... aku sudah ga tahan.... ayo sayang..." pinta nya dengan nafas memburu.

Tak lama kemudian aku berdiri dan mulai menggesek-gesekkan penis ku yang sudah tegang dan mengeras dibibir vagina Titin yang seseksi si empunya.
"Sudah.... say.... aku ga ta.. hann... nnn... masukin.." rengek Titin dengan wajah sayu menahan geora nafsunya.
Perlahan namun pasti penisku yang berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos vagina Titin yang masih sempit walau sudah berstatus janda itu.
"Pelann... dong say.. sudah 2 tahun aku gak maen.." pinta nya seraya memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri saat penisku mulai menerobos lorong nikmat itu.

Ku biarkan penis ku tertanam di vagina Titin dan membiarkan nya menikmati sensasi yang telah dua tahun tak dia rasakan. Perlahan namun pasti aku mulai mengocok vagina janda muda ini dengan penis ku yang perkasa. Untuk memberikan sensasi yang luar biasa, aku memompa vagina Titin dengan formasi 10:1, yaitu 10 gerakan menusuk setengah vagina Titin yang diukuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya. Gerakan ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga membuat Titin merasa vagina nya diubek, sungguh nikmat yang tiada tara terlihat dari desisan-desisan yang diselingi kata-kata kotor keluar dari mulutnya..

"Ouggghh.... kontolmu enak say... entot Titin terus say... nikmat" rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan memaju-mundurkan pantatnya.
Tiga puluh menit berlalu, Titin sepertinya akan mencapai orgasmenya yang pertama. Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan yang lebih dalam di vaginanya. Titin menganggkat pinggulnya tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat menghujam kan penisku di vagina Titin...

"Ooouhhh.... aaahhhh.... hhh..." erang Titin saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan..
Sejenak Mbak Titin kubiarkan menikmati multi orgasme yang baru saja dia dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintal Mbak Titin ku bopong berdiri dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi. Sambil menciumi tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus paha mulus Mbak Titin hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali. Rangsangan ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok dibelakang Titin. Apalagi setelah jilatan merambat naik ke vagina Mbak Titin dan mengobok-obok vagina yang semakin menyemburkan aroma khas. Tak cukup sampai disitu, wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Titin seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati.

"Ouhh.... aakhh... ssstt.... jorok say.... apa kamu lakukan... jilat memek titin aja.." celotehnya .
Sepuluh menit berlalu, aku kemudian berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu kebelakang dan penisku yang semakin tegang itu ku gosok-gosokan disekitar anus Titin…
"Ouh... ca... kittt... say... jangan disitu, Titin lom pernah say..." rengeknya sambil menahan saat perlahan penisku menerobos masuk anusnya. Setelah sepenuhnya penisku tertelan anus Titin, ku diamkan beberapa saat untuk beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yang menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai ke daun telinga nya.
"Nikk... matt... say.." hanya itu yang keluar dari mulut seksi Titin.

Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan penis ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki penis laki-laki. Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yang dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara.
Perlahan Mbak Titin mulai mengimbangi gerakan ku dengan goyangan saat penis ku semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok vagina nya yang nganggur.

"Aahhh... ooohhh... laur biasa say... nikmat..." Desah Titin menahan nikmatnya permainan duniawi ini. 30 menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus Mbak Titin, perlahan ku tarik penisku dan mengarahkan nya secara perlahan ke vagina, dan memulai mengobok-obok vagina itu lagi. 20 menit kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku, hingga aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yang semakin diimbangi Titin yang sepertinya juga akan mendapatkan orgamasme keduanya.

Diiringa lolongan panjang kami yang hampir bersamaan, secara bersamaan pula cairan hangat dan kental dari penisku dan vagina Titin bertemu di lorong nikmat Titin.. Nikmatnya tiada tara, sensasi yang tiada duanya..
Tak lama berselang, aku menarik penisku dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tiitn yang langsung dijilatinya hingga sisa-sisa sperma yang masih ada dipenisku dijalatinya dengan rakus.

"Tak kusangka mas sehebat ini.. baru kali ini aku merasa sepuas ini. Badan kecil tapi tenaganya luar biasa. Aku mau mas... aku mau kamu mas..." puji Mbak Titin padaku dengan pancaran wajah penuh kepuasan tiada tara...

Sesaat kemudian kami saling membersihkan diri satu dengan lainnya, sambil tentunya sambil saling remas. Saat keluar mandi terihat Yeyen masih terdidur pulas, sepuas mama nya yang baru saja ku ‘embat’.

Setelah Yeyen bangun, kami bertiga jalan-jalan disekitar malioboro hingga malam. Pukul 9 malam kami tiba di hotel, namun kali ini sambil memandikan Yeyen, Mbak Titin tampaknya sekalian mandi.. Saat keluar kamar mandi tanpa sungkan wanita sunda ini melepas handuknya untuk selanjutnya mengenakan daster tipis yang tadi baru kami beli dari salah satu toko di kawasan malioboro.

"Mas.. mandi dulu gih.." ungkapnya saat aku mendekatkan diri dan mengecup lembut bibirnya yang langsung disambutnya.
"Iihh.. mama dan om Andi, ngapain..?" protes si kecil yeyen saat kami sesaat berpagutan didepan meja hias yang tersedia di kamar hotel itu.

Setelah aku selesai mandi, ku lihat Titin lagi ngeloni Yeyen, dan tampaknya kedua ibu-anak ini kecapean setalah jalan-jalan disekitar malioboro.

Akhirnya ku biarkan Titin tidur dan aku gak ngantuk sama sekali mencoba mengisi waktu dengan menyaksikan live liga Inggris yang waktu itu ketepatan menyajikan big match .. Jam 12 malam lebih saat tayangan bola rampung, perlahan aku mendekati Titin dan mulai membelai-belai betis indah janda muda itu dari balik daster tipisnya hingga nyampe pangkal pahanya. Ketika tanganku mulai mengusap-usap vagina, Titin terbangun. Ku ajak dia pindah ke bed satunya, sambil ku lucuti daster tipis yang didalamnya tanpa beha tersebut. Dengan hanya menggunakan CD tipis berwarna krem, tubuh bahenol itu ku bopong dan ku lentang kan di ranjang satunya, agar kami lebih leluasa dan si Yeyen kecil bisa tidur tenang. Sambil menindihnya, ku remas dan kecup puting payudara putih dan montok itu.

"Aahhh.... mas..." erangnya manja.
Jilatan ku terus merambah menikmati inci per inci tubuh seksi itu hingga sampe di gundukan nikmat tanpa sehelai rambut pun.. Hampir 20 menit lidah ku bermain dibagian sensitive itu, hingga akhirnya..
"Ayo dong mas... cepeten masukin... dah ga tahan nih..."
Perlahan kusapukan penis ku di vagina mungil itu. kelihatan sekali Titin menahan napas sambil memejamkan mata nya dengan sayu dan menggigit bibir bawahnya. Akhirnya burung ku masuk ‘sarang’. Ku pertahankan posisi itu beberapa saat, dan setelah agak tenang aku mulai menyodok perlahan vagina yang semakin basah itu.

Erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut seksi janda sintal ini, menandakan dia sangat menikmati permainan duniawi ini.. Tanpa malu dia mendesah, mengerang bahkan diselingi kata-kata kotor yang membangkitkan gairah.. Sementara di bed sebelahnya si kecil Yeyen masih tertidur pulas..
Titin, si Jada seksi yang lagi, ku garap seakan tidak memperdulikan keberadaan putrinya si kecil, Yeyen..

25 menit-an kami ‘bertempur’ dalam posisi konvensional itu, perlahan ku angkat tubuh Mbak Titin hingga kini dia posisinya diatas. Posisi yang nikmat, karna selain menikmati memek nya aku juga bisa dengan leluasa meremas, mencium dan sesekali mengulum payudara montok yang ber-ayun dengan indah itu.. baru 15 menit,tiba-tiba tubuh Titin mengejang diikuti lenguhan panjang..
"Aaaacchh.... aauugghh... Ann.. ddii.. aakku.. kkeelluaa.. aa.. rr..."
Tak lama Titin menghempaskan tubuhnya di dada ku, seraya mulut kami berpagutan mesra. 5 menit lama nya ku biarkan dia menikmati orgasme nya. Beberapa saat, karna aku belum apa-apa, aku minta Titin menungging karna aku pengen menikmati nya dengan posisi dogstyle.. Dalam posisi nungging keliatan jelas pantat indah janda kota kembang ini.. Perlahan ku kecup dan jilati belahan pantat seksi itu. Secara perlahan jilatan ku sampe ke vagina mungilnya, Titin menggelinjang dan menggelengkan-gelengkan kepalanya menahan nikmat.. disaat itu, tanpa kami sadari.. si kecil Yeyen bangun dan menghampiri kami.

"Om Andi.. ngapain cium pantat mama.." selidiknya sambil terus mendekat memperhatikan memek mama nya yang ku lahap habis..
"Adek tenang aja ya.. jangan ganggu Om Andi... Mama lagi maen dokter-dokteran dengan Om Andi. Ntar mam mau di cuntik .. Yeyen diem aja ya..." Titin coba menenangkan gadis kecil itu..
"Ehmm.,.. hayo Om... cuntik Mama Yeyen cekaaa.. lang Om.. dah ga tahan neh.." rengek Titin.. sedangkan si Yeyen terlihat duduk manis dipinggiran bed satunya, siap menyaksikan adegan yang semestinya belum pantas dia saksikan..

Perlahan penis ku yang sudah on fire ku gosok-gosokkan dari lubang memek Titin hingga menyentuh anusnya, dari arah memek hingga lubang anusnya. Dan karena tak tega menyaksikan Titin semakin meracau dan merengek minta segera di ’suntik’, secara perlahan ku arahkan penis ku ke liang senggama nya yang licin oleh cairan vagina nya..

"Om, kok Mama Yeyen dicuntik pake burung Om.." protes si kecil yang belum ngerti apa-apa itu.
"Aauhh... ahh..... lebih dalam Mass.. sss.. Ann.. dddi.." pinta Titin dalam erangan dan desahan nikmat nya tanpa mempedulikan keberadaan Yeyen yang terlihat bingung melihat mama nya, antara kesakitan atau menahan nikmat.

30 menit berlalu, aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari ujung penis ku. Agar lebih nikmat, ku putar tubuh sintal janda kembang ini tanpa mencabut penis ku hingga kami kembali paad posisi konvesional.
"Ti... tiiinn.. aku mau keluar" erang ku mencoba menahan muntahan lahar nikmat yang semakin mendesak ini…
"Ntar.. Masss.. ss.. tahann... kita bareng..." Erangnya dengan mata terpejam seraya menggigit kedua bibirnya menahan genjotan ku yang semakin kencang di vaginanya..

Kedua tangan nya mencengkram punggung ku, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang kami berdua.
"Aaaccchhh.... aaauuggghh..." Maniku dan mani nya akhirnya bertemu di lorong kenikmatan itu sementara bibir kami berpagut mesra dan tangan kanan ku meremas payudara nya yang mengecang saat kami orgasme bareng tadi. Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, kami masih berciuman mesra sambil berpelukan mesra, sementara penisku masih ‘tertanam’ di memeknya. Sadar dari tadi Yeyen terus memperhatikan kami, Titin dengan wajahnya yang penuh kepuasan sejati, mengedipkan matanya seraya melihat ke arah Yeyen sambil tersenyum manis.. dan aku pun menghempaskan tubuh ku disampingnya, dan saat penis ku akan ku cabut..
"Nggak usah Mas.. biarin aja dulu di dalem.." rengeknya manja dan segera ku hadiahi ciuman mesra di keningnya.. Tak lama kemudian Yeyen mendekati kami yang baru saja permainan ranjang yang begitu dahsyat..

Hari berikutnya selama Ibu dan anak ini di Jogja, kami terus melakukan hubungan seks ini, dengan berbagai variasi dan teknik yang lebih mesra.. bahkan kadang kami melakukan nya di kamar mandi saat mandi.. Malahan kami tak peduli lagi dengan keberadaan Yeyen. Titin juga tak segan mengoral penis ku dihadapan Yeyen..

Liburan tahun baru lalu aku mendatangi nya di Bandung dan menginap selama se minggu lebih di rumah Janda seksi itu.. kepada tetangga sekitar dia mengenalkan aku sebagai keponakan jauhnya.. Dan yang paling penting, kami menghabiskan waktu dengan bermain seks sepuasnya, apalagi si kecil Yeyen telah dia titipkan ditempat orang tuanya di karawang, sedang selama aku disana, dia sengaja meliburkan pembantu nya..
Begitulah kisah seks ku dengan Titin, si janda seksi.. Dan pembaca, entah kenapa, sejak saat itu, untuk urusan seks aku merasa lebih menikmati permainan dengan wanita setengah baya.