Senin, 06 Oktober 2008

Novi, Teman SMU-ku yang Cantik

Sekarang saya kuliah di perguruan tinggi swasta di Bandung. Pengalaman ini saya

alami 1 tahun yang lalu tepatnya Oktober 2001.

Saya termasuk anak yang pandai bergaul. Tapi sayang kebanyakan teman saya di

kuliahan rata-rata pria. Hal ini dikarenakan pacar saya 1 kelas dengan aku. Jadi

sulit untuk melihat kesana dan kesini. Saya pacaran pacar saya (sebut saja

namanya Ina) saat itu hampir 5 tahun, tapi sekarang kita udah putus.

Kami pacaran dari SMU, dan hubungan suami-istri sudah sering kami lakukan.
Hingga suatu saat pada bulan september saya bertemu dengan teman lama di sma dan

satu kuliahan dengan saya. Sebut saja namanya Novi. Saat smu novi termasuk anak

yang paling cantik di sekolah. Suatu kebanggaan bagi kaum pria jika berhasil

berteman apalagi menjadi pacarnya. Tapi hanya orang-orang tertentu saja yang

bisa menjadi temannya. Dalam berteman ia selalu memilih-milih, apalagi dalam

menjadi pacar. Saat itu pun aku tidak berhasil menjadi temannya.
Wajar jika dia tidak mau berteman dengan ku karena aku hanya cowok biasa yang

mempunyai tampang biasa juga.

Novi adalah cewek idola disekolah kami. Hampir semua anak dari kelas 1-3

mengenal dia. Dia termasuk anak orang kaya dan pintar. Kalau dibilang ukuran

tubuhnya hampir mendekati sempurna ditambah dengan adanya tahi lalat di bawah

bibir. Bibirnya tipis dan ukuran dadanya pun ditaksir kira-kira 34B. ditambah

dengan badannya yang ideal dan kulitnya yang kuning bersih.

Kejadian ini terjadi pada awal september, saat saya bersama dengan Ina hendak

makan siang di belakang kampus. Tidak sengaja kami berdua berpapasan dengan

Novi. Kami pun senyum duluan dan sesudah itu dibalas dengan senyuman dan ucapan

oleh Novi. “Masih awet yah dari sma”? katanya. Kami hanya membalas ucapan dia

dengan senyuman saja. Melihat body nya yang aduhai membuat saya ingin memiliki

dia, tapi mana mungkin pikir ku.

Keesokan harinya saya terlambat kuliah dan tidak diijinkan masuk oleh dosen,

karena saya terlambar lebih dari 15 menit. Dengan kesal saya memaki-maki dosen

dalam hati, karena jarak dari rumah ke kuliahan cukup jauh. Tidak sengaja ketika

turun dari tangga saya melihat Novi sedang duduk di teras sendirian. Saat itu

saya memberanikan diri untuk menyapa dia, mumpung gak ada Ina. Saya langsung

duduk disebelah Novi dan berkata, “ga ada kuliah vi”? tanyaku. Novi langsung

menjawab “ga ada dosen tuh”? “kamu sendirian, mana Ina”? tanya dia. “ga ada, aku

sendirian”. Saat itu ga sengaja aku ngelihat ke bagian dadanya sebentar. Ya

ampun, antara kancing atas dan bawahnya sedikit kebuka dan kelihatan bentuk

dadanya yang kuning bersih. Saat itu aku langsung melihat mukanya lagi sambil

jantung ini berdetak lebih keras, dan kamipun melanjutkan pembicaraan kira-kira

1/2 jam lamanya.

Setelah itu saya masuk kuliah jam 09.30. Di dalam kelas saya tidak bisa

kosentrasi belajar, pikiran selalu tertuju pada muka dan dada Novi yang kenyal.

Dalam hati ku berfikir, gimana caranya tuk dapatin Novi dan bodinya. Selama 1

jam aku berfikir terus, dan aku mulai dapat ide tuk deketin dia. Setelah itu

kususun rencana serapi mungkin agar gak kelihatan kalo semua itu sudah aku atur.

Pulang kuliah gak sengaja aku ketemu dengan Novi. Dia sedang melihat papan

pengumuman. Aku diam sebentar karena ku akui aku juga grogi setengah mati.

Setelah agak tenang sedikit aku mulai mendekati dia. “Hei, lagi ngapain?”

tanyaku. “hei, ketemu lagi, lagi liat pengumuman nih.” Jawab dia. “eh vi, tau

gak jalan pasir pogor dimana?” tanyaku. Sebenarnya aku sudah tahu dimana jalan

pogor itu. Sengaja aku pilih jalan itu karena jalan pasir pogor melewati

rumahnya dulu.

“Kalo ga salah di deket Ciwastra deh? Emang mo ngapain kesana?” jawab dia. Wah

kena juga nih, pikir ku. “mo ketemu temen aku di sana, Cuma ga tau jalannya

kemana. Kalo ga salah rumah kamu di daerah Ciwastra kan?” pancing aku. “iya,

emang kenapa?” “Anterin donk kesana, ntar aku anter balik dech ke rumah kamu”.

“gimana yah, soalnya temenku ada yang mo nganterin balik, tapi ya udah dech aku

ngomong bentar ama temen aku, kamu tunggu aja di kopma yah?” jawab dia. Wuihh,

rencana ku berhasil nih.

Tidak sampai 10 menit Novi menghampiri ku yang sedang duduk bersama temenku.

“ayo, mau balik sekarang?” dengan gesit aku berdiri dan pergi bersamanya.

Temanku hanya bengong, karena tidak menyangka aku akan jalan bareng ama Novi.

Kami pergi menuju tempat parkir mobil, karena aku saat itu memakai mobil Feroza.

Di tengah perjalanan kami hanya berbicara mengenai masa sma dan mengenai ina.

Tapi setiap pembicaraan mengarah pada Ina, aku selalu bilang kalo aku sudah

putus dari Ina. Dan aku bilang ama Novi supaya jangan ungkit-ungkit masalah Ina

lagi. Mobil sengaja kuperlambat supaya aku dapat bicara lebih lama dengan dia.

Dan saat itu, kancing baju atasnya terbuka dan dia duduk sambil miring ke pintu

mobil. Sehingga kelihatanlah BH nya yang berwarna hitam. Aduh ma, ucapku. Ngga

terasa kon**lku sudah mengeras. Ku coba diam sejenak, karena kalau salah sedikit

sikapku maka gagal juga tuk dapetin bodinya.

Setelah ditunjukin jalan pasir pogor, aku pun mengantarnya balik. Sesampai nya

didepan pintu rumah yang lumayan mewah, ia berkata sambil tersenyum. “makasih

yah, dah mo nganterin. Mo masuk dulu ga ke rumah?” wah kesempatan nih pikirku.

Tapi rencana sih harus tetap kujalanin. “ga deh vi, makasih. Lain kali aja yah,

aku mesti ke pasir pogor lagi nih. Oh ya, besok balik jam berapa? Bareng yuk?”

pancing aku. “Besok aku balik jam 9.30, ya udah kalo mau nganterin tungguin di

papan pengumuman besok yah?” wah, rencana pertama aku sukses nih. Tinggal

jalanin rencana ke 2.

Besoknya aku sudah stand by di papan pengumuman. Dan tak lama kemudian novi

datang menghampiriku. “mo nganterin lagi nih, kalo mau sekarang aja”, tanyanya.

“ayo dech sekarang aja”. Jawabku. Dalam hati ini juga deg-degan banget. Bukan

karena mau jalan ama Novi, tapi takut ketahuan ama Ina. Wah bisa berabe nih

urusan kalo ketahuan. Akhirnya kamipun pulang samaan. Di tengah perjalanan

pulang kami ngobrol sampai terbahak-bahak. Memang aku pintar untuk membuat orang

lain ketawa, dan kuakui itulah kelebihan ku dalam menaklukan hati wanita.

Ditengah tawa kami akupun mulai bertanya kesukaan dia? Saat itu terpikir oleh ku

untuk mengajak dia berenang, karena dengan berenanglah aku dapat melihat bodinya

secara langsung. Memang Novi selama di smu tidak pernah 1 kali pun ikut

pelajaran berenang, entah kenapa? “mau kemana lagi ntar habis nganterin aku?”

“Aku mau berenang nih vi, kamu bisa berenang gak?” pancing aku. “gak bisa nih”

jawab dia.

“Ya udah, kamu mau berenang samaan ga ama aku, ntar aku ajarin dech” jawab aku.

“tapi aku gak punya baju renang, soalnya aku gak suka renang sih”! Katanya. “yah

kamu cari dulu donk, ntar kalo ga ada kan beda urusannya lagi, jadi besok jam 2

sore yah?” tanyaku. “iya deh jam 2 sore jemput aku di rumah yah” jawabnya.

Sesudah itu aku anterin dia balik kerumahnya. Sesudah itu aku hanya tertawa

kecil dan menggumam, “udah kena perangkap aku nih, tinggal rencana ke 3 nih

besok. Wah, udah kebayang bentuk dadanya, pahanya dan sentuhan tangannya saat

aku ajarin dia berenang besok, terlebih tangannya di tumbuhin bulu-bulu halus”.

Besoknya kamipun pergi berenang samaan ke pemandian Cipaku. Saat ganti baju aku

sudah membayangkan bentuk dadanya, pahanya yang putih dan lain-lainlah pikiran

ku saat itu. Saat ketemu hati ku langsung berdetak lebih kencang, karena Novi

yang ada di depanku sekarang sedang memakai baju renang. Dan dadanya mulai

kelihatan sedikit menyembul ditambah dengan pahanya yang indah banget. Suerr,

kon**lku saat itu langsung tegang terlebih dia menggandeng tanganku menuju

tempat penyimpanan tas di samping kolam renang.

Sesudah itu aku pun langsung masuk ke kolam renang dan disusul oleh dia. Dan

saat itu mulai aku mengajari dia sebatas aku bisa. Saat memegang tangannya

terasa jantung berdetak lebih cepat. Tangannya halus banget. Ditambah senyuman

bibirnya yang tipis dan merah. Hampir 1/2 jam aku mengajari dia berenang. Tapi

kon**l ini masih tegang terus. Pada saat aku sedang mengajari dia berenang tak

senggaja dia menyenggol batang kemaluanku karena saat itu aku sedang mengajari

dia gaya katak. Aku malu banget, karena takut dipikir novi, belom apa-apa sudah

tegang duluan. Tapi aku coba buang pikiran itu jauh-jauh.

Saat itu aku sudah tidak bisa mengendalikan diri lagi. Dengan sengaja saat dia

hampir tenggelam sengaja aku peluk dan dekatkan kon**lku di depan atau di

belakang dia. Dan dengan sengaja juga aku mencoba agar tanganku sekali-kali

mengenai dadanya dia. Rencana ku berhasil, kami semakin akrab saja. Tapi aku

ngga tahu, apa mungkin ia suka ama aku, atau hanya sebatas teman. Kami berenang

hampir 2 jam.

Sesudah itu aku terlebih dahulu mengajaknya pulang karena hari hampir malem jam

6 malam. Kami makan di hoka-hoka bento yang ada di jalan setia budi. Dan dalam

perjalanan pulang pun kami masih tertawa bersama. Dalam hatiku berkata, sebentar

lagi kamu masuk dalam pelukan ku vi! Sesampainya di rumah novi, ia mengajak aku

masuk supaya minum the dahulu. Kesempatan ini tidak ku sia-siakan lagi. Inilah

rencana akhirku. Aku masuk dan duduk disebelah dia sambil posisi 1/2 tidur. 15

menit kami mengobrol. Otak ku berputar terus saat kami ngobrol bersama. Dalam

pikiran ku, gimana aku dapat menyentuh dia, sedangkan dari novi tidak ada sinyal

sama sekali pada ku.

Sampai pukul 7.20 aku masih terdiam. Sampai suatu saat Novi bertanya padaku.

“maaf yah kalo ini nyakitin kamu, cuma aku mau nanya. Kenapa kamu kok bisa

sampai putus dari Ina, kan dia orang nya baik banget”. Wah dengan pertanyaan itu

aku mulai dapat ide lagi. “ga tau deh vi, aku juga bingung. Aku ngerasa kita

ngga cocok lagi dech”. Kataku. Dengan perasaan sedih aku coba genggam tangan dia

sambil berkata,”tapi kamu jangan bilang siapa-siapa kalo aku sama Ina udah putus

yah, please..” Ya ampun aku deg-degan banget saat itu, tapi aku coba bersikap

tenang. Dia cuma diam saat aku pegang tangannya. “Tenang aja kok, aku bisa jaga

rahasia”.

Nafsu ku sudah nggak terkendali lagi, terlebih ruang tamu saat itu terutup

rapat. Dan saat itu penghuni rumah yang lain sedang asik nonton TV. Tanganku

saat itu sedang mengenggam tangannya. Dan perlahan lahan aku mengusap bulu halus

yang ada di tangannya dan mengusapnya perlahan-lahan sambikl berkata, “kamu

cantik banget vi, aku seneng banget bisa samaan ama kamu”. Perlahan kulihat

gerakan tangan, muka dan kakinya dia. Ternyata dia sudah gelisah. Merasa ada

jawaban aku meneruskan elusanku, sambil kucoba dekatkan bibirku ke bibirnya dia.

Senggaja aku mengecup secara perlahan dan lembut dan diiringi desahan nafas

perlahan. Memang aku pintar dalam merangsang cewek, karena aku sudah pengalaman

dari Ina.
Sesudah kukecup bibirnya secara perlahan dia memejamkamkan mata dan terasa

getaran kakinya yang mulai gelisah.

Perlahan kukecup bibir lagi. rupanya kali ini ciuman ku berbalas juga. ia balik

mencium ku dengan lembut. perlahan ku lepas ciuman ku di bibirnya dan bergerak

menuju lehernya. walaupun aku sudah terangsang banget tapi aku masih bisa

berfikir apa yang mesti aku lakukan lagi tuk dapetin body nya. ciumanku

bergerilya disekitar leher dan dekat telinga. terdengar nafasnya yang sudah

memburu. Perlahan-lahan tanganku memegang pipinya secara lembut, lehernya dan

mencoba memegang toketnya yang aduhai. aku usap toket novi dari luar baju. ia

masih diam dengan mata tertutup. dengan perlahan tanganku masuk ke dalam bajunya

lewat bawah dan tanganku mulai mengenai BH nya. ku coba angkat sedikit BHnya

secara perlahan-lahan. dan terasa saat itu toket Novi sudah dalam genggamanku.

kuusap dan kepelintir putingnya secara perlahan. saat itu juga kucoba tangan

yang satu lagi tuk membuka kancing bajunya. setelah kubuka bajunya terlihatlah

Bh yang berwarna hitam, dengan gunung kembar yang indah banget dibaliknya. saat

itu nafsu ku sudah tidak terkontrol lagi. kon**lku sudah ngaceng banget.

Tapi aku belum puas sebelum melihat memeknya. kucoba tuk buka rok nya secara

perlahan, dan terlihat pula gundukan daging di balik celana dalam hitamnya. aku

terdiam sebentar karena tidak menyangka novi cewek yang cantik banget, dan hanya

orang-orang tertentu saja yang bisa mendekatinya kini sudah bugil di depan

mataku.
“Aghh.. kamu kok gini sih an” desahnya. aku cuma tersenyum puas. dan kucoba tuk

menarik tangannya ke arah kon**lku. dan memang sudah sengaja sleting celanaku

sudag aku buka. dan merosotlah celanaku. rupanya novi sudah bernafsu banget.

diangkatnya bajuku dan di lepaskannya celan dalamku.

Kini matanya sudah terbuka dan melihat kon**lku yang lumayan gede. “ihh.. gede

banget yang kamu an”? aku coba bangkit berdiri agar dia mau mengulum kon**lku.

“kamu mau cium kon**lku kan”? tanpa menunggu komando lagi kepala novi ku arahkan

ke kon**lku yang sudah keras banget. diciumnya perlahan-lahan kon**lku dan

dijilatinnya kon**lku. “muahh.. mchh..” terdengar bunyi dari mulutnya yang

tipis. “terus vi.. achh.. terus.. enak banget loh .., kamu pinter banget vi..

achh..”

Pikiranku sudah tidak dapat kukontrol lagi. 15 menit sudah berlalu. dan perlahan

ku angkat tubuhnya ke atas sofa ruang tamu dan kutidurkan. kucium lehernya terus

turun ke menuju susunya yang kenyal dan indah. “gilaa banget nih cewe bodynya,

susunya, pantatnya yang kenyal, terlebih bulu-bulu yang lumayan banyak dan

halus”. gumamku dalam hati”. kucium toketnya yang lumayan besar dan kenyal.

“muachh.. muachh.. ” “aduh an.. terusin.. achh..” dia mengerang terus. sambil ku

jilatin toketnya, tangan kananku perlahan-lahan menuju memeknya. Astaga.. basahh

banget nih.. terus ku elus dengan lembut dan ku belai klitorisnya yang sudah

mencuat.

“Achh.. euhh..” ia mengerang keenakan. perlahan ciumanku turun kebawah

vaginanya. ku jilatin memeknya yang basah. mhh.. mhhachh.. dia menarik kepalaku

dan mengejang. “acchh an, kayanya aku mau kencing nih..” “kencingin aja vi, itu

bukan kencing kok yang mo keluar, itu namanya mau orgasme..” “achh an, ennaak

banget nih.., ahh.. terusin sayang kata nya”. aku tersenyum kecil saat ia

memanggilku dengan kata sayang. “hahaha.. kamu udah masuk dalam genggamanku

sekarang vi..” kataku dalam hati. “achh.. terusin an.. terusin yah sayang..

katanya”. kujilatin memeknya terus dan teruss.. “ohh indahnya memekmu vi.

beruntung banget aku bisa dapetin memek dari cewek secantik kamu” kataku dalam

hati. kali ini ia merapatkan kakinya dan kembali mengejang. ahh.. an kayanya aku

mau keluar lagi nihh.. achh..”

“Keluarin aja semuanya sayang.. terus keluarin aja..” kataku. setelah kurasa

cukup, mulai ku arahkan kon**lku yang sudah keras dan panas ke memeknya novi.

“tahan bentar yach kalo sakit.. ntar juga nggak sakit lagi kok..” kataku pada

novi. kumasukan kon**lku perlahan-lahan ke memeknya. achh .. erangku karena

kon**lku masih agak susah masuknya. maklumlah memek perawan pertama kali pasti

susah simasukinnya. “achh.. ohh.. masukin langsung aja dech an..” pintanya.

“kamu ngga akan nyesel vi..? “ga akan kok, aku rela ama kamu diambilnya”.

“Achh.. terus.. ” dengan sedikit kekuatan kutekan kon**lku makin kedalam. dan

kini sudah masuk semua kon**lku kedalamnya. “ohh.. hangat banget memeknya..”

“aduh sakit an.. akhh..”

Terasa darah segar keluar dari vaginanya dan membasahi bajunya yang memang sudah

sengaja kusimpan dibawah pantatnya. “ya ampunn.. banyak banget darahnya nih..”

gumamku dalam hati. tak perduli dengan darah yang mengucur aku enjot dia

perlahan-lahan, dan kelama-lamaan maikin kencang. “achh.. ohh.. ahh.. terusin

an.. makin lama makin enak nih..achh.. genjotanku makin ku percepat lagi. achh

..ohh enak banget.. terusin yahh..” hampir 15 menit aku menggumuli dia.

perlahan-lahan ku genjot dia secara pelan dan pelan. sehingga dia bisa

menikmatinya. “pelan-pelan aja yah vi, biar aku bisa cium toket kamu”.

Sambil menggesek-gesek kon**lku kedalam vaginanya. kucium perlahan-lahan puting

toketnya. kuatru perlahan-lahan gesekan ku. dan tak lama kemudian terdengar ia

mengerang dan mengejang. “achh.. kaya ada yang mau keluar nih.. achh.. aduh mau

keluar nihh..” “kembali kuatur gesekanku secara perlahan agar ia bisa keluar”.

dan benar saja sebentar kemudian dia mengalami orgasme untuk ke 2 kalinya.

“achh.. achh.. ohh.. mau keluar nih.. ann..achh..”

Novi sudah mengalami orgasme sedang aku sebentar lagi mau keluar. setelah kurasa

cukup maka kupercepat gerakan kon**lku ke memeknya dia. “achh.. mau keluar lagi

nih an.. achh..” “bentar lagi aku juga mau keluar nih vi.. ahh” erangku.

“keluarin didalem aja yah ann.. achh..”

Walaupun dia sudah bersedia menerima sperma ku di vaginanya, tapi aku tidak

sebodoh itu, aku masih ga mau terikat oleh dia. dengan menambah kecepatan aku

terus mengenjot dia semakin cepat. “achh.. aku mau keluar nihh.. kamu mau minum

sperma ku kan.. achh.” “kenapa gak dikeluarin di dalam aja sih, ya udah ga pa pa

kok di mulut ku juga.” “achh.. terusinn.. ann aku juga
mau keluar lagi nih..achh..” “aku juga mau keluar nih vi..” dan saat itu kamipun

keluar bersamaan. “achh.. kuangkat langsung kon**lku yang sudah hampir

menyemburkan sperma.. achh ..kukocokan kon**lku ke arah mulut dan dadanya dia.

“croot..crott.. spermaku membasahi mulut dan susunya”. “achh..srepp.. enak

banget sperma kamu an.. cape banget nih.. liat tuh badanku sampe keringatan

semua.” aku hanya tersenyum dan berkata. “tapi enak kan..” kubersihkan cairan

spermaku dengan tissue nya. dan ia pun pergi kekamar mandi tuk membersihkan

badannya. achh.. lega banget hatiku setelah dapetin cewek yang pernah menjadi

idola di smu dulu. Setelah novi membersihkan badannya sayapun minta ijin pulang

dulu karena jam sudah pukul 8.50. ntar bapanya bisa curiga lagi.

kejadian ini terus berulang-ulang sampai saat saya masih mengetik cerita ini.

Walaupun antara kami sampai sekarang belum ada status pacaran, melainkan hanya

teman biasa.

Tamat