Selasa, 29 Juli 2008

Belajar Bermain Gitar

Hari yang membosankan buat galang, hari ini tak ada yg bia dikerjakannya, mau jalan keluar..males ga ada teman. nonton DVD membosankan , semua koleksi sudah filmnya sudah ia tonton. Akhirnya ia hanya bermain gitar mencoba lagu lagu baru. saat itulah handphone nya berdering.

"hallo...?" galang mengangkat telepon
"hai galang..ini gue....novia.." suara manis terdengar di ujung sana.
Novia adalah salah satu primadona di sma galang, selain cantik juga dia juga pintar, namun entah kenapa sampai sekarang dia belum punya pacar, padahal yg menyatakan cinta cukup banyak

"iya kenapa via..?"

"sibuk ga.....?" tanya novia

"kenapa emangnya.....?"

"mau ga ke rumah gue....ajarin gue main gitar dong........."
"kamu mau belajar gitar.....?" tanya galang
"iya....kayaknya lihat org main gitar asyik banget.....makanya aku kepengen...bisa ya,,...?"

galang berpikir sejenak, sebelum akhirnya meng iyakan.

"ok..deh...gue kesana sekarang....."
"thanks galang......see u..."
galang pun bersiap menuju rumah novia, tak lupa ia bawa gitar kesayangannya.



2

Rumah novia terletak di kompleks perumahan elit, ayahnya adalah seorang pengusaha sukses, sedangkan ibunya adalah dokter ahli di sebuah rumah sakit terkemuka di jakarta.
sesampainya disana , galang sempat agak bingung mencari bel pintu yang ternyata tersembunyi di balik tanaman.
suara bel terdengar nyaring ke dalam rumah, dan tak lama terdengar suara pintu pagar dibuka

'hai..galang...masuk yuk......." ternyata novia sendiri yg membukakan pintu.

galang sempat terpana melihat novia yg kelihatan cantik siang itu, senyumannya, rambutnya yg panjang diikat ke belakang semakin memperjelas kecantikannya, ia memakai celana jeans pendek ketat, dan kaos putih press body , membuat mata galang tak bisa lepas dari dua tonjolan di dada novia, dan pantatnya ..hmmmm.

"ribet banget mau masuk ke kompleks ini ya...?" kata galang

"oo..satpam depan ya.....emang gitu sih....demi keamanan juga katanya ...ya gitu deh...."

"gitu ya.."

"langsung ke kamar aku aja yuk....biar bebas......"ajak novia

Galang memang sempat beberapa kali mengantar novia pulang , namun ini pertama kalinya ia masuk ke dalam rumahnya. Jelas sekali rumah ini mempunyai kelas tinggi, seluruh perabotannya adalah yg terbaik dan termahal.
Sambil mengikuti novia menuju kamarnya, tatapan mata galang tak lepas dari goyangan pantat novia saat berjalan..hmmm...otak kotor galang mulai muncul.

galang segera membuang pikirannya itu dan berusaha terlihat cool dan berjalan dengan mantap seolah tak ada apa apa.

galang tak dapat menyembunyikan kekagumannya melihat kamar novia , yg mirip bahkan mungkin lebih bagus daripada kamar hotel bintang lima. Kamarnya punya akses langsung ke kolam renang pribadi, khusus novia.... sungguh mengagumkan.

"gila..kamar kamu keren banget....."

novia tersenyum dan berkata , " asalnya ini kamar kakak aku..dia sekarang kerja di jerman...aku pake deh kamarnya.."

galang duduk di sofa yang ada di situ sementara novia mengambil gitarnya dari dalam lemari.

"gitarnya bagus...yamaha.......hebat hebat..." kata galang setelah novia memperlihatkan gitarnya.

novia tak menjawab hanya tersenyum.....senyuman yg menggetarkan hati galang.

galang segera mengambil gitar tuanya menyetemnya sejenak dan ia siap memulai pelajaran.
novia mengikuti cara galang memegang gitar dan memperhatikan dengan serius segala yg dikatakan galang.
novia mencoba memainkan gitarnya , namun yg keluar cuma nada sumbang. sejenak mereka berdua berpandangan dan mulai tertawa bagai anak kecil

"aduh..susah ya...." kata novia
"ahh..santai aja..baru pertama kali kok.....wajar.." kata galang

satu getaran terjadi saat itu, seolah emosi keduanya menyatu atau apalah.
galang mulai merasa nyaman dan betah bersama novia , begitu juga sebaliknya. selama dua jam , galang mengajarkan nada dasar , lagu lagu sederhana, chord , dan posisi jari.
terakhir galang memberi contoh bermain gitar dengan menyanyikan lagu romantis 'my heart' .
novia terlihat terpesona dengan permainan galang apalagi lagunya adalah favoritnya banget. ia pun ikut bernyanyi sesuai dengan lagu aslinya.
lagu my heart selesai, keduanya masih saling berpandangan penuh emosi dan cinta, bibir mereka perlahan saling berdekatan, namun belum sempat bertemu tiba tiba galang menarik diri.

"ehh..udah sore nih...aku pulang ya...." kata galang
"OOH..gitu..ya udah deh....." kata novia nadanya terdengar kecewa
"minggu depan aku kesini lagi deh....kamu latih aja dulu yg tadi aku ajarkan ..ok...?'
"ya udah.....minggu depan ya....."
novia mengantar galang keluar, dan sebelum pulang ia mencium pipi galang., membuat galang pulang diantar dengan berbagai khayalan indah.

malamnya di kamar galang , ia berpikir tentang hari ini, bibir mungil novia, dan tatapan pasrahnya terus mengganggu dia, berbagai pikiran kotor kembali memenuhi kepalanya.

'ga deh...jangan......dia tuh anak orang kaya..jet set..kelas atas..elite....sementara gue.......kagak deh..ga bakal sanggup gue....." batin galang , ia pun tertidur dan bermimpi tentang novia tanpa busana.

------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu berikutnya galang kembali datang ke rumah novia, kali ini pintunya terbuka dan sebuah mobil mewah terpakir di halaman.
rupanya ayah novia ada di rumah, dan ia memandang curiga ketika galang masuk dengan vespa kebanggaanya.
"cari siapa.....?" tanya ayah novia angkuh
"novia ada..oom...saya galang.....saya...."
"ooh...yg kasih les gitar ya....." ayah novia memotong
"betul oom...."
"novia..sayang...galang udah datang nih....." teriak ayah novia matanya terus menatap tajam galang dari ujung kepala sampai kaki , seolah sedang menyelidik .
Tatapan mata ayah novia mulai membuat galang tak nyaman , untunglah tak lama novia keluar dan ia masih cantik seperti biasanya ,
"hei..masuk yuk...."ajak novia
"permisi oom.." kata galang sopan , namun tak dijawab oleh ayah novia, dalm hati ia berkata " sombong amat.."
novia langsung mengajak galang ke kamarnya.

“ga apa apa nih via.." tanya galang khawatir
“ga apa apa , bebas kok..cuek aja..."
galang mencoba tersenyum pada novia, dan dibalas pula dengan senyuman yang manis.

"ya udah..dimulai yook...." kata galang

mereka memegang gitar masing masing, dan memulai memainkannya, dan ternyata walau belum terlalu lancar , novia sudah memainkannya lebih baik.

"wahh..lumayan tuuh..." puji galang
"siapa dulu dong gurunya...." kata novia lalu tersenyum.
tiba tiba pintu kamar novia terbuka, dan ayahnya masuk
“sayang..ayah berangkat dulu....sudah ditunggu...mau oleh oleh apa dari singapura..?"
"apa aja deh ayah..." kata novia sambil mencium ayahnya
“dah..sayang..." kata ayah novia lalu keluar tanpa mempedulikan galang disana.
tak berapa lama terdengar suara mobil meninggalkan rumah, novia pun kembali ke gitarnya.


galang memberikan pelajaran lanjutan sambil terus mengobrol. ternyata selain cantik dan pintar, wawasan musik novia juga tidak memalukan.
setelah beberapa jam akhirnya mereka beristirahat. novia melakukan peregangan tangan ke atas kepalanya, membuat dadanya terbusung ke depan, membuat galang salah tingkah

"makasih ya galang..kamu baik banget..." kata novia
"sama sama..." jawab galang tak ada ide mau bilang apa lagi

"eh..galang..aku mau berenang ,..ikut yukk..?" kata novia sambil membuka pakaiannya, di dalamnya ia mengenakan bikini.

"eh..ya silakan aja..." kata galang semakin salah tingkah

galang bersandar di sofa , dengan gitar dipangkuannya , jarinya refleks memetik metik senar perlahan.
matanya tak bisa lepas dari tubuh molek novia yg hanya terbungkus bikini, pantatnya bergoyang indah saat ia melakukan pemanasan, perlahan lahan penis galang mulai hidup.

sebelum menceburkan diri ke kolam novia sempat berbalik, memperlihatkan sebagian buah dadanya yg montok membuat galang menelan ludah.
"ayo dong...ikutan....." ajak novia

'aduuh..sorry deh..ga bawa baju nih..."

'ya udah...." kata novia dan meloncat masuk ke kolam renang.

galang tak bisa menahan diri untuk mendekati kolam, namun ia hanya duduk di pinggir kolam, bermain air dengan kakinya.
setelah beberapa lama berenang , novia pun keluar dari kolam dan ikut duduk di samping galang. puting susu terlihat tercetak menggoda dari balik bikininya.
“galang...makasih ya.....kamu udah ajarin aku main gitar..." kata novia manja

"ooh..iiya..iya....." galang salah tingkah.
"boleh ga aku memberi ucapan terima kasih...?' kata novia sambil memandangi galang.
galang membalas tatapan mata novia , sambil perlahan bibirnya mendekati bibir novia, dan menekannya lembut saat bersentuhan, ciuman mereka begitu lama dan panas, sementara jari novia perlahan merayap turun dan menyentuh gembungan di balik celana galang.
sementara galang dengan perlahan dan lembut membuka bagian atas bikini novia , memperlihatkan bulatan penuh buah dada ranum.
galang dengan sedikit ragu meremas buah dada novia, namun hanya sesaat, kemudian ia kembali larut dalam permainan panas ini.
kini buah dada novia telah diraup oleh mulut galang, dijilati dan digigiti dengan lembut, membuat novia merintih penuh rasa nikmat....
dan kemudian galang menggendong novia ke dalam dan membaringkannya di sofa, sementara novia tersenyum pasrah....

"kamu cantik sekali ..." gumam galang
Tangan galang menjelajahi seluruh tubuh novia, seirama dengan meleburnya hasrat mereka berdua. galang mencium wajah novia, matanya , lalu lehernya . bau kolam renang bercampur dengan harum tubuh novia.
ciuman galang terus menurun ke tubuh novia, pada buah dadanya, pada perutnya. galang menikmati tiap jengkal tubuh mulus novia, diciuminya dan dijilatinya bagai permen.

Novia melebarkan kakinya saat ciuman galang semakin turun ke bawah. dengan cekatan galang melepas bagian bawah bikini novia, memperlihatkan hadiah istimewa.
Vagina novia terlihat indah di mata galang, bibirnya bagai kupu kupu , lembab, dengan clit pink basah diantaranya.
jemari galang perlahan menyusuri bibir vagina itu, tubuh novia menggelinjang menikmati rangsangan tersebut. tak tahan lagi , dengan satu gerakan galang menjilati bibir vagina novia, menyedot dan menggigit lembut, lidahnya menyapu clit novia , membuatnya semakin menggelinjang dan mengerang bagai kesakitan.
hal ini membuat galang makin bersemangat.

Tiba tiba novia berbalik posisi , kini galang yang terbaring di sofa, dan dengan cekatan giliran novia yang membuka celana galang, membuat penisnya langsung keluar dan tegak berdiri.
novia mengambil posisi diantara kaki galang, dan menggegam penis galang dengan dua tangan, perlahan memijit dan mengocoknya penuh perasaan.

"penis kamu bikin aku geregetan galang.....” kata novia manja.

galang bagai tersihir , tak mampu berkata apa apa selain menggeram nikmat.
kemudian dengan gerakan yg erotis, novia menjilat kepala penis galang sekali, sangat perlahan, lalu tersenyum menggoda , dan bicara dengan nada yg menggoda pula..

"terusin jangan...ya......?"
tak perlu jawaban , galang mendorong kepala novia lebih dekat ke penisnya.
novia mengecup penis itu sebelum memasukan ke dalam mulutnya, segera kehangatan kenikmatan menjalari seluruh tubuh galang, penisnya kian mengeras. sambil tetap menggengam penis diujung bawah, mulutnya mulai bergerak naik turun sepanjang penis galang, dan disaat bersamaan memijit dan mengocok lembut, naik turun.
galang melihat ke bawah, menyibakkan rambut novia, kini ia bisa melihat penisnya meluncur timbul tenggelam ke dalam bibir sensual novia. sedotan novia makin lama makin keras, galang merasa tak akan bertahan lama jika terus begini.

“novia....aku....mau..sekarang...." kata kata galang tak jelas

Novia mendongak dan tersenyum, penis tak lepas dari mulutnya. novia kemudian mendorong kepalanya lebih dalam sehingga seluruh penis galang masuk ke dalam mulutnya, sampai ke ujung tenggorokan.
Dia bertahan di posisi itu sejenak, lalu perlahan kembali menyusuri penis dengan bibirnya, ia sangat menikmati hal itu, apalagi melihat wajah galang yang belingsatan.
novia kemudian menghisap kepala penis satu kali, memainkan lidahnya disana, lalu menelan kembali seluruh penis galang. kali ini rupanya ia tersedak, ia melepas penis galang , terbatuk batuk lalu tersenyum manis pada galang.

"saatnya tiba..galang sayang...." kata novia , sambil bergerak ke atas tubuh galang mencari posisi yang tepat. Penis galang bersentuhan dengan paha dalam novia, bulu bulu halus vagina sedikit menggelitik galang.
Novia meraih penis galang, mengarahkannya ke vaginanya, mengesek geseskan sejenak di bibir vaginanya.
sampai akhirnya galang merasakan penisnya mulai terbenam di vagina novia saat ia merendahkan tubuhnya.
Penis galang emnerobos masuk, menyeruak sempitnya vagina ,terasa hangat dan nikmat.
galang meraih pantat novia, dan menariknya, berusaha untuk membuat penisnya masuk lebih dalam.

"aduhh..ga muaat...aahhh..” erang novia.
perlahan dan teratur , novia mulai menggerakan naik turun tubuhnya diatas galang. mereka berdua saling menatap sejenak, novia merendahkan tubuhnya dan mereka pun saling berciuman, nafsu birahi semakin berirama indah di antara mereka, menyatukan mereka dlam gairah panas membara.
novia mengerang saat mereka berciuman, lidah mereka bertemu dan saling menari.
galang tiba tiba merasakan rasa hangat yg berbeda menjalari penisnya, saatnya segera tiba.
penis galang mengeras bagai baja dalam lingkup kehangatan, basahnya vagina novia, suatu efouria mulai muncul makin lama makin kentara.
"galang...ahhh..ahhh....”
“via....aku bentar lagi...uuughhhh..."
gerakan naik turun novia semakin cepat, makin cepat makin cepat. dan............

keduanya mengerang hampir bersamaan saat kenikmatan bercinta datang menghampiri mereka berdua,

"oooohh..galaaaaannng...ahaaaaaaahhhhhhh..." novia berteriak

galang hanya menggeram, saat cairan cintanya menyembur keluar cukup banyak.
setelah selesai , tubuh galang terasa relax , ia berbaring antai di sofa, sementara novia ambruk di atas tubuhnya, keduanya bermandikan keringat.

"ooh...galang...kamu ternyata luar biasa...." kata novia pelan

galang hanya tersenyum, mereka kemudian berciuman mesra.

Tiba tiba terdengar suara mobil masuk dan suara orang masuk.

"celaka..ayah.....kenapa sudah pulang..." novia terlihat panik .
galang hanya terdiam terpaku saat ayah novia masuk ke dalam kamar.,
ayah novia sangat terkejut melihat anaknya telanjang bulat bersama lelaki yg tadi dia acuhkan.

"NOVIA....!!!!!APA APAAN KAMU......!!!!!!"
Galang terpaku tak tahu harus berbuat apa saat tiba tiba ayah novia masuk ke kamar itu dan memergoki mereka berdua tanpa busana, sudah jelas mereka tidak sedang bermain catur.

"celaka ..mati gue...." gumam galang , ketakutan terpancar di matanya.

"jadi ...selama ini kalian hanya berbuat mesum saja disini.....?" kata ayah novia dengan nada tinggi.

"ayah..tapi novia......" novia hendak berkata namun segera dipotong oleh ayahnya.

"tapi apa lagi.....memangnya kamu pikir ayah goblog.....sejak kapan belajar gitar harus telanjang seperti ini!!! "

Galang tak mampu berbuat apa apa, hanya dalam hati ia berdoa semoga bisa lolos dari masalah ini.

Ayah novia mendekati anaknya dan memandangi tubuh bugil anaknya cukup lama ,

"kamu ini......mau belajar gitar apa belajar jadi pelacur...!!!!!...sama gembel lagi....!!!!"

Disebut gembel, harga diri galang agak terusik, namun ia kembali terdiam, ia tidak dalam posisi yang mengungtungkan.

"beruntung penerbangan ayah di cancel...ayah sudah menduga ada yg tidak beres dengan kamu dan guru gitar kamu ini......kamu ini........kamu.." kata ayah novia tak mampu berkata kata sambil menatap buah dada anaknya yg ranum.


"dan kamu anak muda...." tiba tiba ayah novia berbalik pada galang.

"aku sudah tahu siapa kamu, aku selalu menyelidiki siapa siapa saja yg mendekati anakku....dan kamu tahu...anak muda.....aku bisa dengan mudah membuat kamu dan keluarga kamu sengsara dan hidup di jalan....paham!!!!!" lanjutnya.

Sebenarnya banyak kata kata yg ingin dikeluarkan galang dari benaknya, namun ia menyadari , dalam posisinya sekarang, satu kata salah , maka seluruh keluarganya akan tidur di jalan, ayah novia punya cukup kekuasaan untuk berbuat itu.


Novia terduduk di ranjang, isakan tangisnya membuat tubuhnya terguncang guncang, membuat buah dadanya bergerak naik turun. Dan sial bagi galang, hal itu justru malah membuat birahinya naik lagi, perlahan penisnya kembali menegang.....

" aduh celaka...." gumam galang ketika ayah novia memandanginya dengan marah saat melihat galang kembali terangsang.

"anakku memang menggairahkan...betulkan anak muda...?" kata ayah novia

"mm..maksud..bbbapak....." galang tergagap

PLAKKKK!!!!!! tiba tiba ayah novia menampar galang.

"jangan pura pura goblog!!!!!"

galang terdiam sambil memegang pipinya yang terasa panas.

"kamu menikmati tubuh anakku kan......?"

galang terdiam

"kamu sangat menikmati tubuh novia .....ya kan.....?"

galang tetap tak menjawab.

"baik....kamu duduk disamping anakku sekarang..ayo cepat!!!" perintah ayah novia pada galang.

dengan patuh dan bingung galang duduk di samping novia, sementara ayahnya mengambil kursi dan duduk dihadapan mereka.

"baik.....kalau kamu memang suka tubuh anakku, coba kamu elus elus pahanya..ayo..." perintah ayah novia yg membuat keduanya terkejut.

"ayah....tapi....." novia mencoba protes.

"diam!!! sekarang kalian berdua ikuti perintah ayah..atau gembel temen kamu ini akan dapat masalah besar." kata ayah novia.

galang dan novia salling berpandangan bingung juga khawatir. Novia kemudian mengangguk pelan agar galang lebih baik patuh pada perintah ayahnya.
Dengan masih ragu ragu dan sedikit risih, galang mengelus paha mulus novia sambil terus ditonton oleh ayah novia.

"buka paha kamu lebar lebar novia....." perintah sang ayah.

novia membuka pahanya lebar memperlihatkan vaginanya , sedangkan elusan galang mulai merambah ke bagian dalam paha novia dan makin ke atas.

"ayo...sentuh vaginanya....itu kan yang kamu mau...?" kata sang ayah.

Galang memandang ayah novia , berusaha menebak apa yg ada dipikiran lelaki ini,apakah ini sebuah jebakan..?? namun ayah novia justru balik melotot dan menyuruh segera melakukan perintahnya.

Perlahan elusan galang naik ke atas dan menyentuh vagina novia , jari jarinya menyusuri naik turun bibir vagina novia. erangan dan rintihan mulai terdengar keluar dari bibir novia.

Galang berpaling pada ayah novia, namun ia terkejut karena ayah novia sedang membukai pakaiannya,
sementara melepas pakaian pandangannya tak lepas dari galang dan novia, suatu ekspresi aneh terpancar dari wajahnya, ia kemudian memijat mijat penisnya sendiri sambil tak melepas pandangan pada anaknya.
galang mulai merasakan situasi akan menjadi lebih tak terduga.


Galang kemudian kembali berkonsentrasi pada novia, ia terus menerus melakukan rangsangan pada vagina novia, vagina itu kian basah ,ia belum berani berbuat lebih jauh lagi tanpa perintah dari sang ayah, meskipun kini penisnya sudah menegang menagih kenikmatan lebih, aliran darah seolah bergerak cepat di kepalanya.

"sekarang kamu jilati vaginanya..ayo..." perintah sang ayah selanjutnya

galang membungkukkan kepalanya dan mulai menjilati vagina novia, dan tanpa mempedulikan apa apa lagi , galang mulai menikmati semua ini.
novia sendiri pun kelihatannya sudah tak peduli apa apa lagi, ia memejamkan mata sambil menggigit bibirnya , kadang terdengar rintihan yg keluar dari bibirnya.

Sambil menjilati vagina novia , galang mengelus paha mulus gadis itu kadang kemudian ia meremas pantat novia. kepalanya terbenam semakin dalam diantara paha gadis cantik itu.
Galang mendengar ayah novia bergerak mendekat , dan sepertinya sang ayah masih melakukan masturbasi sambil melihat anaknya dari dekat.

"tubuh anakku memang nikmat kan anak muda.....? hmm..kamu menikmatinya kan.....?dan buat kamu novia , kalo kamu memang mau jadi pelacur...biar ayah yang ajarkan kamu jadi pelacur...." kata ayah novia.
saat mendengar hal itu galang mendongakkan kepalanya, dan ia sempat terkejut melihat novia sedang menggenggam dan menjilati penis ayahnya sendiri bagai menjilati permen loli, bahkan kemudian walau terlihat sedikit ragu tapi akhirnya ia mengulum penis ayahnya sendiri di mulutnya.
Terdengar gumaman dan erangan dari bibir novia saat penis ayahnya bergerak keluar masuk di mulutnya.
galang masih terpaku memandangi dua tubuh telanjang , ayah dan anak sedang melakukan oral sex.

"anak muda....berdiri kamu.." kata ayah novia.
galang pun berdiri dan ayah novia segera berdiri disampingnya, kemudian ia menyuruh novia untuk mengoral penisnya dan galang .

novia kemudian berlutut di depan kedua pria itu , mengenggam kedua penis itu dengan tangannya dan secara bergantian mengocok dan mengulum kedua penis itu, dengan gerakan cepat.

saat novia mengulum penis galang, ia memandang wajah galang. Dari sinar matanya , galang dapat melihat keterhinaan dan rasa malu novia melakukan semua ini, apalagi pada ayahnya sendiri. Namun saat itu galang sudah tak perduli lagi, birahinya sudah naik ke ubun ubun, ia bahkan mendorong penisnya semakin masuk ke dalam mulut novia , membuat gadis itu tersedak.
saat kemudian galang merasakan akan orgasme , ia menahan kepala novia dan membiarkan spermanya menyembur masuk ke dalam mulut novia.

Tiba tiba ayah novia menarik tubuh anaknya ke kasur dan langsung menindihnya, buah dada novia ia remas dan ia sedot sedot kasar, membuat novia mengerang ngerang tak jelas.
novia dan galang saling beradu pandang , galang melihat sinar mata nova kian meredup, dan samar ia melihat tetesan air mata terjatuh dari mata indah itu.

ayah novia lalu mengambil posisi diantara kedua kaki anaknya , mengarahkan penisnya pada vagina yg sudah basah, dan hanya dengan satu gerakan , penis itu meluncur masuk.

"aaaaaaaaawwwww........" jerit novia saat penis ayahnya memasuki tubuhnya, ayahnya mulai bergerak teratur menggenjot tubuh anaknya sendiri.

"ini yg kamu mau kan...hmmm...? kamu mau jadi pelacur kan....hhmmm...?" kata ayah novia sambil terus semakin intens genjotannya.
galang hanya mampu memandangi adegan itu, di satu sisi ia merasa kasihan dengan novia tapi di sisi lain ia sangat menikmati hal ini , pemandangan seperti ini duu hanya ia lihat di vcd bokep, tapi hari ini ia menyaksikan sendiri seorang gadis cantik yang disetubuhi ayahnya sendiri.

AYah novia mengangkat kaki anaknya makin tinggi dan lebar dan mendorong penisnya masuk semakin dalam, sementara erangan dan rintihan makin jelas terdengar dari mulut novia, air matanya pun kini mulai deras mengalir.
makin lama gerakan ayah makin cepat , sampai akhirnya tubuh ayah novia terlihat menegang, wajahnya merengut, dan ia segera menarik keluar penisnya, dan mneymburkan penisnya di buah dada novia, sebagian mengenai wajah anaknya.
Sperma nya bagai tak berhenti terus keluar,semburan demi semburan membasahi buah dada novia yang bergerak naik turun.

"kamu benar anak muda ..tubuh anakku memang sangat dashyat dan juga nikmat..." kata ayah novia pada galang.

kemudian ia mengelus elus kepala anaknya , mencium keningnya dan kemudian berkata,

"nah..begitu cara jadi pelacur yang baik, .....nanti malam ayah akan ajarkan lagi bagaimana jadi pelacur yang baik...."

kemudian ia keluar dari kamar itu sambil bersiul siul puas.

sekeluar ayah novia, galang baru berani mendekati novia yg tengah menangis di tempat tidur.
galang berusaha menghiburnya dan menenangkannya,namun novia menyuruh galang agar lekas pulang.
galang mengerti , mungkin ia butuh waktu untuk sendiri, ia pun memakai pakaiannya kembali, membereskan gitarnya dan bersiap untuk pulang., sebelum keluar ia menatap untuk terakhir kalinya novia yg masih terisak isak di tempat tidur dengan tubuh telanjang.

selama perjalanan pulang , ia terus mengingat dan membayangkan pada apa yang baru saja terjadi, ia tak pernah mengira niatnya mengajari novia bermain gitar berubah menjadi sebuah petualangan sex yang tak terduga.
dalam benaknya terus terngiang ngiang kalimat terakhir ayah novia,

"nanti malam ayah akan ajarkan lagi bagaimana jadi pelacur yang baik"

dan berbagi pikiran kotor mulai berkelebat di kepala galang.

guru ku tercinta

Waktu aku kelas satu SMA ada guru matematika yang cantik dan sangat enak jika
memberikan pelajaran. Namanya Asmiati umurnya dua puluh sembilan, kulitnya
putih halus dan bodynya padat berisi terlebih lagi dia menikah pada usia dua puluh
tujuh tapi sekarang janda karna suaminya meninggal waktu usia perkimpoian mereka
baru tiga bulan karena kecelakaan lalulintas . Yang aku senang dari bu Asmi adalah
jika mengajar ia sering tak sadar kalau bagian atas bajunya agak terbuka sehingga
tali BH pada bagian pundaknya sering terlihat oleh aku yang jika pelajarannya selalu
mengambil duduk di depan dekat meja guru. BH yang dia gunakan selalu warna
hitam dan itu selalu menjadi tontonan gratisku setiap pelajarannya.
Pagi itu sekitar jam delapan lewat kami sudah dipulangkan karna akan ada rapat
guru. Aku agak kesal karna pelajaran kedua matematika artinya aku gak bisa ngeliat
pemandangan indah hari ini, dan untuk menghilangkan suntuk aku pun pergi main
ketempat kawanku. Aku masih tak tahu aku akan dapat rejeki nomplok.
Sekitar jam sembilan lewat aku pergi pulang, dan pada saat lewat sekolah aku
melihat bu Asmi sedang menunggu angkot, aku pun mengajaknya
" mari saya antar bu " ajakku tanpa berharap dia mau
" tapi rumah ibu agak jauh ko " ia mencoba menolak
" gak pa-pa kok bu, gak enak sama guru PPKN " candaku
setelah berpikir sebentar akhirnya ia mau " iya deh tapi ibu pegangan ya soalnya ibu
pernah jatuh dari motor "
" silahkan bu " setelah itu kau menjalnkan motorku dengan kecepatan sedang.
Tangan bu Asmi yang berpegangan pada pahaku menyebabkan reaksi pada penisku,
apalagi jika mengerem pada lampu merah aku merasa ada sesuatu yang empuk menekan dari belakang.
Sampai dirumahnya yang agak berjauhan dengan rumah-rumah yang lain aku disuruh masuk dulu. Dan ketika sudah duduk di sofa empuk bu Asmi bicara
"ibu ganti baju dulu ya ko "
setelah itu ia masuk kamar dan menutup pintu mungkin karna kurang rapat sehingga
pintu itu terbuka lagi sedikit. Entah setan mana yang masuk kekepalaku sehingga aku memberanikan diri untuk mengintip ke dalam. Di dalam sana aku bisa melihat
bagaimana bu Asmi sedang membuka satu persatu kancing bajunya dan setelah
kancing terakhir ia tidak langsung menanggalkan bajunya, tapi itu sudah cukup
membuat napasku membuat nafasku memburu karna kau bisa melihat kalau
sepasang dadanya yang besar seperti hendak melompat keluar. Karna terlalu asyik
pintu itupun terbuka lebar. Aku kaget dan hanya bisa mematung karna ketakutan.
Bahkan penisku langsung mengkerut.
Melihat aku, bu Asmi tidak terlihat kaget dan tetap membiarkan bajunya terbuka.
Setelah itu ia mendekati aku
" kamu sering ngeliat BH ibu kan " tanyanya didekat telingaku
" i...iya bu " jawabku ketakutan.
" kalau gitu ibu kasih kamu hukuman " lalu ia menarikku dan didudukkan ditepi
tempat tidur.
" sekarang kamu baring tutup mata dan jangan gerak kalo teriak boleh aja " katanya
dengan suara nafas yang agak memburu.
Aku pun menurut karna merasa bersalah. Lalu ia membuka retsleting celana
sekolahku menurunkan CDnya dan mengelus-elus penisku dengan lembut, setelah
penisku tegak lagi dia berjongkok dan menjilatinya.
"auh... uh.. uuuh ..." rintihku menahan kenikmatan semantara bu Asmi sibuk dengan
aktivitasnya
"ah ... mmmhh... bu stop bu" rintihku karna aku merasa seperti mau meledak
Dia tak menjawab, malah semakin hebat menyedot penisku. Tubuhku semakin
mengejang dan tanpa bisa kubendung lagi, muncratlah cairan putih itu dan aku
langsung terduduk sambil berpegangan pada tepi ranjang.
Rasanya seperti sedang melayang, ia telan habis spermaku sementara aku masih
terduduk kaku, malu takut dan senang bercampur jadi satu. Bu Asmi lalu berdiri dan
tersenyum
"gimana...lebih enak dari pada cuman liat khan..?" sambil kedua tangannya
menjambak rambutku
"iya bu enak sekali" jawabku mulai berani sambil ikut berdiri.
Setelah wajah kami berhadapan ia menciumku dengan lembut, lalu membimbingku
duduk ditempat tidur. Kami berpelukan dan Asmi kembali menciumku, lalu melumat
bibirku sementara tangannya menanggalkan seluruh pakaian ku, dengan tangkas
aku mengimbangi gerakan tangan itu sehingga akhirnya kami sama sama tanpa
pakaian. Bedanya aku telanjang bulat sementara Asmi masih memakai BH hitamnya
karna memang sengaja tak ku lepas.
Asmi melepaskan ciuman dibibirku lalu mengarahkan kepala ku kebawah yaitu
payudaranya, aku segera melepas BH nya dan mulai meremas-remas dadanya,
sekali-sekali aku puntir putingnya sehingga ia melenguh panjang. Puas meraba aku
lalu menyapu seluruh dadanya dengan lidahku dan menyedot ujung putingnya sambil
digigit-gigit sedikit. Hasilnya hebat sekali Asmi bergoyang sambil meracau dengan
kata-kata yang tak jelas. Setelah itu Asmi berdiri sehingga aku berhadapan dengan
vaginanya, wangi yang baru pernah kucium itu membuatku bertambah panas
sehingga kujilati semua permukaan vaginanya yang sudah banjir itu.
Setelah itu Asmi merebahkan diri di ranjang tangannya mendekap kepalaku pahanya
dibuka. Sehingga memudahkan aku menjilat dan memasukkan lidahku kedalam
vaginanya dan menggigit-gigit bagian daging yang merah jambu. Sehingga tubuh
Asmi semakin mengejang hebat
"ssshh... aahh... terus ko" pintanya diikuti desah nafasnya.
Sekitar lima menit ku sapu vaginaya aku melepaskan dekapan pada kepalaku dan
kembali mengulum bibirnya. Ia lalu meraih penisku
"masukkan ya ko udah gak tahan" katanya dengan terengah dan membimbing
penisku menerobos goa miliknya yang tek pernah lagi merasakan penis semenjak
suaminya meninggal.
Aku merasakan kenikmatan yang kebih hebat dibandingkan saat dimasukkan
kemulutnya.
"slep...slep...slep" kuputar-putar didalam sambil mengikuti goyangan pantat Asmi.
sambil kupompa bibir kami terus berperang dan tanganku meraba dan meremas
payudaranya dan sekali kali memuntir putingnya.
"uh...ah...mmm...sssh...terus ko..mmh" desahnya sambil meremas pantatku.
Penisku terasa semakin menegang dan vaginanya semakin hebat berdenyut memijit
penisku, tak terasa sudah sepuluh menit kami "bergoyang".
"oooooh ...mmmmh... ah udah gak kuat... biarin aja di situ ko mmmh ...." rintih Asmi
terpejam.
Akupun semakin memperdalam tusukanku dan mempercepat tempo karna juga
merasakan sesuatu yang akan keluar.
"ssshhhh...aaaaaaarrrrrrgggghhhhhhh" jeritnya sambil mencengkram punggungku,
"aaaahhhhh...aaaahhhhh" desahku pada saat yang bersamaan sambil mulutku
menyedot kedua puting susunya kuat-kuat secara bergantian.
Air maniku muncrat bertepatan dengan air hangat yang terasa memandikan penisku
didalam vaginanya.Kami menikmati puncak orgasme sampai betul-betul habis, baru
aku mencabut penisku setelah sangat lelah dan bebaring di sebelahnya sambil
meremas dadanya pelan-pelan.
Kemudian dia menindihku dari atas dan bertanya "gimana hukuman dari aku ko ..?"
"enak bu hukuman terenak didunia makasih ya"
"ibu yang terima kasih udah lama ibu bendung hasrat, hari ini dan seterusnya ibu
akan tumpahkan kekamu semuanya" sambil menciumku.
Setelah istirahat beberapa waktu kami kembali melanjutkan aktivitas itu tentu saja
dengan tehnik dan gaya yang berbeda-beda. Tak terhitung berapa kali aku
melakukannya sewaktu SMA yang jelas jika aku pulang kesana pasti kami
melakukan lagi dan lagi maklum mau nya pingin terus.

Minggu, 20 Juli 2008

Sex di Warnet

Cerita ini bermula saat aku di bangku kuliah dulu. Aku kuliah di sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Informatika di Jakarta Selatan. Singkatnya, banyaknya waktu luang yang aku punya sepulang kuliah membuat aku ingin mencari kesibukan baru. Sampailah dimana aku mempunyai kebiasaan chatting melalui MIRC. Setiap hari sepulang kuliah, aku selalu menyempatkan diri untuk pergi ke warnet utuk chatting atau sekedar browsing mencari-cari gambar atau filem bokep. Di chatting, aku berkenalan dengan seorang wanita bernama Wulan,mahasiswi Desain grafis di salah satu Universitas di Jakarta. Hampir setiap hari aku chat dengannya. Sekedar basa basi atau saling curhat satu sama lain. Kami berdua sering bertukar foto via E-mail,karena dulu belum tau friendster n hape belum bisa MMS, Tounge.gif sejujurnya, Wulan tidak cantik, cenderung tomboy dan dia anak Indies(tau donk). Yang membuat saya tertarik adalah dia berkulit putih bersih dan enak untuk diajak ngobrol. Pembawaannya selalu ceria, seolah dia tidak pernah merasakan sedih.

Sampai suatu hari kami sepakat untuk kopi darat. aku menentukan tempatnya, yaitu di Mall Ciputra, Grogol.. Oh iya, Wulan bertempat tinggal di Rawamangun, jadi untuk ke Citraland mungkin jaraknya lumayan jauh. Tapi aku menjanjikan akan mengantar dia pulang nanti.

Hari pertemuan pun tiba. Jantungku lumayan berdebar. Setelah bertemu debaran jantungku semakin kencang tapi lama kelamaan hilang setelah kami mulai mengobrol. Kami berjalan-jalan sebentar dan mampir di McDon*ld untuk makan. Setelah selesai makan, dia memintaku mengantarnya pulang.

Saat itu aku belum punya kendaraan pribadi, jadi aku menemaninya naik bis. Bis yang kami naiki waktu itu adalah Patas AC dan kondisi bis sepi. Hanya di bagian depan sampai baris ketiga saja yang terisi. Sisanya di belakang hanya ada sepasang penumpang. Lalu kami bergegas naik dan dia mengajak aku duduk di kursi no.2 dari belakang, tepat disamping pintu keluar belakang. Di perjalanan kami mengobrol dan bersenda gurau. Saat bersenda gurau itu aku tidak sengaja menyenggol payudaranya, aku takut dan panik, takut dia marah. Tapi ternyata dia bilang “qo Cuma nyenggol siy, kamu pegang juga ga apa-apa qo”. Serasa diberi lampu hijau, aku mulai meremas-remas payudaranya sambil menciumi bibirnya. Tanganku mulai masuk ke dalam kausnya yang terbalut oleh jaket. Aku pilin-pilin puting payudaranya sambil sesekali aku remas-remas payudaranya. Sambil mendesah dia berkata, “masukan tangan kamu ke celana aku say”. Tanpa pikir panjang, aku mulai memasukan tanganku ke dalam celana dalamnya, dan ternyata sudah mulai basah. Lalu aku usap-usap klitorisnya dengan lembut, sampai bibir vaginanya menjadi lebih basah.

Tanpa terasa, kami tiba di tempat tujuan. Kami bergegas turun dan lalu dia mengajakku ke warnet tempat dia biasa online. Setiba disana kondisi warnet sepi, hanya ada operatornya saja. Dia kenal baik dengan operatornya. Kondisi warnet seperti pada umumnya, disekat hanya sebatas dada orang dewasa. Di belakang ada ruangan khusus tempat OP biasa istirahat dan toilet di sebelahnya. Kami memilih PC di bagian paling belakang. Kami muai browsing, dari mulai membuka situs-situs music, sampai membuka situs-situs porno. Oh iya, posisi duduk antara aku dengan dia adalah aku duduk di belakang dan dia setengah berpangku di kedua belah pahaku. Posisi yang “sangat strategis” untuk menjelajah ke setiap jengkal tubuhnya.
Saat dia mulai membuka situs porno, dia mulai terangsang. Kupikir inilah tandaku untuk memulai. Aku mulai dengan meremas-remas kedua belah payudaranya. Lalu aku membuka baju dan bhnya sampai terlihat jelas kedua belah payudaranya. Putih bersih, dengan puting berwarna merah jambu. Aku mulai mengulum-ngulum puting payudaranya sambil tangan kananku meremas payudara kirinya dan tangan kiriku menjelajah ke dalam celananya. Aku buka kancing dan resleting celananya, agar tanganku lebih leluasa menyentuh klitoris dan lubang vaginanya. Jari tengahku perlahan-lahan aku masukan kedalam vaginanya yang sudah mulai basah. Dengan gerakan lambat aku mainkan jari-jariku di antara lubang vaginanya dengan posisi jari tengahku masuk kedalamnya. Semakin lama gerakan jari-jariku semakin cepat. Kukulum puting payudaranya dengan sesekali kumainkan lidahku. Remasan tanganku semakin kencang ke payudaranya. Sampai akhirnya dia mencapai klimaks dan aku memeluknya erat.

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Dia minta izin untuk pulang dan mandi, karena rumahnya tidak terlalu jauh dari warnet. Ternyata dia terkadang saat weekend menjadi operator di warnet itu, dan hari itu adalah hari dimana dia mendapat giliran untuk menjadi Operator. Kurang lebih satu jam lamanya aku menunggu, akhirnya dia tiba. Dengan wajah yang lebih segar, memakai kaos ketat dengan rok mini berbahan jeans berwarna biru. Saat dia mendekat, kuhirup harumnya wangi parfum yang dia semprotkan ketubuhnya. Jujur, birahiku menjadi naik karenanya.
Sesaat kemudian, dia memulai tugasnya dan Operator yang satunya lagi izin pulang. Warnet hanya berisi 2 user. Dalam hati aku berharap kedua user itu cepat selesai onlinenya, supaya aku bias berduaan dengan Wulan.

Setengah jam berlalu, user terakhir akhirnya pulang. Tanpa basa basi, dia pun membalik tulisan open menjadi close dan kemudian mengunci pintu warnet. Dia lalu menuntunku ke belakang, ke tempat dimana operator biasa beristirahat. Dia mulai menciumi bibirku dan aku balas dengan memainkan lidahku. Tangannya mulai menjelajah ke dadaku, lalu turun ke perutku dan kemudian berhenti diantara selangkanganku. Dia mulai meraba-raba penisku yang makin lama makin tegang berdiri. Kancing celanaku dibukanya dan perlahan resleting celanaku diturunkannya. Tinggalah aku dengan hanya memakai celana dalam dengan kaus masih melekat. Kemudian dia buka celana dalamku dan menyembulah penisku yang sudah tegak berdiri. Dia mulai mengocok-ngocok penisku dengan lembut dengan sesekali menciumi kepalanya. Sesaat kemudian ia mulai memainkan lidahnya, menjilati penisku dan mengulumnya dengan perlahan. Dengan gerakan yang sangat lembut dia gerakan bibirnya maju mundur, sambil sesekali menghisap, membuat aku melayang.

5 menit sudah ia memainkan ‘punyaku’. Tiba giliranku untuk mengerjainya. Aku mulai dengan membuka kaosnya sambil sesekali aku ciumi kedua payudaranya. Kubuka BHnya dengan perlahan, hingga terlihat jelas kedua belah payudaranya yang tidak terlalu besar. Aku mulai dengan meremas, kemudian mengulum putingnya, menghisap sambil memainkan jari-jariku di atas payudaranya. Setelah puas, aku mulai menurunkan celana dalamnya. Celana dalam berwarna biru dengan motif polkadot. Sehingga terlihat jelaslah vaginanya yang memiliki bulu kemaluan yang tidak terlalu banyak. Kurebahkan dia di lantai yang beralaskan karpet, dan aku ganjal pantatnya dengan bantal agar pandanganku jelas. Kumulai menjilati klitorisnya, dan mengulum labianya. Sesekali aku masukan lidahku kedalam lubang vaginanya. Kumainkan bulu kemaluannya yang halus dengan lidah tetap menjilati dan mengulum klitorisnya. Lalu aku masukan jari tengahku kedalam vaginanya. Dengan gerakan yang perlahan aku mainkan jari tengahku, dengan lidah masih bermain-main dengan klitorisnya. Mendekati klimaks, aku hentikan gerakan lidah dan jariku dan memulai posisi missionary. Aku mulai masukan penisku ke dalam vaginanya dengan perlahan, lalu mengeluarkannya dengan perlahan dan aku lakukan berulang-ulang. Dengan ritme yang lambat, kurasakan sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Diapun sepertinya menikmati gerakan-gerakan yang aku lakukan. Setelah 5 menit, kemudian kami berganti posisi doggy style. Dengan perlahan aku gerakan tubuhku maju mundur sambil sesekali mempercepat ritme, kemudian memperlambat lagi, begitu seterusnya. Sampai pada akhirnya dia hampir mencapai klimaks, akupun sepertinya sudah tak bisa lagi menahan keluarnya sperma. Dia berkata, “keluarkan didalam saja, aku tadi sudah minum pil KB”. Hatiku berteriak kegirangan, karena belum pernah seumur-umur bisa ngeluarin di dalam. Dengan beberapa gerakan saja kami berdua pun mencapai klimaks. Dia merasakan hangatnya spermaku yang keluar di dalam vaginanya. Sedangkan aku merasakan bagaimana vaginanya berdenyut seperti menghisap-hisap penisku, luar biasa. Beberapa saat aku diamkan penisku di dalam vaginanya. Setelah itu kamipun membersihkan diri di toilet. Dan kemudian mulai memakai kembali pakaian kami.

Selesai itu, kamipun berpelukan. Lalu dia membisikan kata “terima kasih buat hari ini, aku bahagia”. Dalam hati aku hanya bisa tersenyum, akupun bahagia, pikirku. Hari ini takkan pernah hilang dalam memoriku sungguh pengalaman yg tak terlupakan dlm hidupku.

Senin, 14 Juli 2008

suster hebat

Suatu ketika aku terkena serangan demam berdarah yang cukup parah hingga mengharuskanku untuk masuk ke rumah sakit. Tadinya aku tidak ingin, sebisa mungkin jangan sampai masuk, namun keadaan kesehatanku sudah parah sehingga orang tuaku waktu itu memasukkanku juga ke rumah sakit. Aku ditempatkan di kamar kelas 2. Pada malam pertama aku di sana, keadaannya sungguh parah. Tanganku diinfus dan aku tidak bisa tidur karena ruangan itu banyak nyamuknya. Setengah mati aku berkeringat di tempat tidur tidak bisa bangun karena infus.

Di situ setiap pagi dan sore badanku dilap oleh suster-suster di sana. Ada juga beberapa orang suster cantik yang melap badanku. Namun yang namanya orang sakit, walau diberi rangsangan apapun tetap saja tidak ada reaksi sehingga malam pertama sampai dengan malam ketiga, aku tidak merasakan gairah walaupun dilap badanku oleh salah satu suster cantik itu.

Setelah malam pertama lewat dengan derita dikerubuti nyamuk, maka aku minta untuk dipindahkan di ruangan kelas 1. Di situ ruangannya lebih nyaman, dengan adanya AC aku jadi tidak keringatan lagi dan dalam ruangan itu aku hanya berempat dengan pasien yang sepenyakit denganku. Dan yang lebih istimewa lagi, setiap tempat tidur pasien dikelilingi oleh kain kelambu.

Selama hari kedua dan ketiga, aku berpikir bahwa tidak mungkin berjumpa dengan suster cantik yang di kamar kelas 2 itu, karena sepengetahuanku mereka berjaga sudah ditentukan tempatnya. Ternyata aku salah.

Ketika menjelang pagi hari keempat, datanglah suster cantik yang kumaksud itu. Dia tersenyum kepadaku, demikian juga aku. Saat itulah aku berkenalan dengannya ketika dia kembali melap badanku. Di situ aku tahu bahwa dia bernama Susan dan sudah kurang lebih 1 tahun bekerja sebagai suster di sana.

Keadaanku pada hari keempat sudah mulai membaik. Aku sudah tidak demam lagi dan sudah bisa turun ranjang walaupun masih harus membawa-bawa kotak infus. Dalam pikiranku saat itu adalah ingin cepat sembuh dan ingin cepat pulang. Siapa yang tahan berlama-lama di rumah sakit? Makanannya tidak enak dan ruangannya ramai sekali. Namun keinginan ini cepat sekali berubah pada malam harinya. Mengapa? Begini ceritanya..

Ketika saatnya dilap pada sore hari keempat, ternyata suster itu datang lagi beserta dengan perawat yang lainnya. Ketika dia melap badanku, aku perhatikan wajahnya dengan seksama sambil terus berbincang-bincang sehingga tanpa sadar, "adikku" yang di bawah telah mengeras sehingga agak menggunung. Begitu aku sadar, aku langsung melihat ke arah suster Susan, ternyata dia sedang memperhatikannya juga dan saat itu dia sedang melap pahaku, pantas saja jadi terangsang begitu. Kulihat dia berlagak cuek namun aku terus perhatikan dia. Ternyata ia benar-benar sedang memperhatikan selangkanganku dan bukannya sekilas saja.

"Kenapa suster?" tanyaku berlagak bego.
"Ah, ga pa-pa kok.."

Hmm.. Gelagapan dia, pikirku. Aku mulai sengaja berpikiran yang jorok-jorok supaya "adikku" cepat bangun, dan ternyata berhasil. 'Adikku' makin besar saja sehingga menampakkan gundukan yang besar di celanaku. Kulihat Susan agak memerah mukanya melihat hal itu.

"Kenapa suster?", tanyaku sekali lagi.
"Itu.. Anu..", gelagapan lagi dia.
"Suster kenapa?" sambil bertanya, kuraih tangannya lalu kuusapkan di selangkanganku.
"Aduh, gak boleh begini.. Jangan sekarang", katanya.
"Lalu..? Nanti malam yah aku tunggu di sini", jawabku sambil berbisik dekat sekali ke telinganya.

Demikianlah awalnya kenapa kemudian suster cantik yang bernama Susan itu datang pada malan harinya ke kamarku. Pada saat itu aku sudah tertidur lelap, maklum lagi sakit, perlu istirahat. Dan sekeliling ranjangku sudah aku tutup dengan kain kelambu putih. Sehingga kedatangan suster Susan agak sedikit mengagetkanku.

Waktu itu pukul 1 pagi. Aku tersentak terbangun kaget karena merasa ada yang aneh di sekitar selangkanganku. Ternyata ketika aku sadar, Susan sudah asyik dengan pekerjaan barunya di situ, yaitu menjilati dan mengulum kon**lku. Rupanya ini yang membuatku terbangun dan terasa nikmat. Susan mengulum kon**lku sambil duduk di kursi di samping kiri ranjang. Kursi itu memang disediakan untuk pengunjung.

Sudah tidak dapat dielakkan lagi, malam itu akan terjadi permainan yang nikmat antara aku dan suster Susan. Dengan ranjang yang ditutup dengan kain putih, dengan tanpa suara, kami melakukan persetubuhan itu. Kami melakukannya dengan sangat pelan sekali supaya tidak menimbulkan suara-suara yang mencurigakan. Kami berdua sama-sama mengerti bahwa di sebelah masih ada pasien yang butuh istirahat.

Aku pun mengelus-elus kepala Susan dengan kedua tanganku sambil menikmati ciuman dan kuluman mulutnya pada kon**lku. Saat itu perasaan yang kuterima sungguh sukar untuk dilukiskan. Betapa nikmatnya permainan oral yang dilakukan oleh Susan. Ia menjilati ujung kon**lku dengan lidahnya lalu turun ke batang dan ke buah pelirku. Ia memainkannya dengan lembut dan penuh perasaan. Berkali-kali dia melakukan itu naik turun. Aku hanya bisa menerima sensasi nikmat itu dengan memejamkan mata sambil sekali-kali menggelinjang kegelian.

Kemudian ia memasukkan seluruh kon**lku ke dalam mulutnya, sungguh rasa yang luar biasa, dengan tiba-tiba kon**lku merasakan kehangatan yang berbeda sama sekali bercampur dengan rasa geli. Sungguh permainan yang luar biasa dari Susan. Tapi aku tidak mau kalah dengan dia, tanganku mulai berjalan di sekitar dadanya mencari-cari yang harus dicari yaitu payudara Susan. Begitu terasa, langsung saja aku remas-remas payudaranya dari luar bajunya. Agaknya dia memang sudah tidak tahan lagi sehingga sambil tetap mengulum kon**lku, ia membuka baju susternya sendiri yang ternyata di dalamnya sudah tidak memakai alat pelindung dada yang bernama BH.

Ciuman Susan langsung berpindah tempat, berjalan ke atas menyusuri seluruh badanku dan membuka bajuku. Dadaku, perutku, putingku, semua dia cium dan jilat tanpa ada yang ketinggalan. Aku memeluk dia erat-erat karena rasa nikmat yang bercampur aduk yang ada dalam diriku. Sampailah akhirnya bibir kami berpadu menjadi satu. Ciuman kami begitu dahsyat dan membara. Lidah kami saling membelit, saling menyedot, sehingga menimbukan suara-suara berdecak kecil.

Sambil terus memeluk tubuh Susan, aku menjalankan tanganku ke daerah pantatnya. Aku meremas-remas pantatnya dan menekan-nekannya ke arah selangkanganku dan akhirnya aku membuka rok pakaian kebesaran seorang suster. Ternyata.. Dia juga tidak memakai celana dalam lagi! Langsung saja kon**lku bergesekan dengan memeknya namun belum sampai masuk. Namun gesekan itu ternyata memberikan sensasi yang cukup membuat suster Susan terlihat menggelinjang keenakan. Tidak henti-hentinya suster Susan mendongakkan kepalanya dan membuka mulutnya namun tidak sampai menimbulkan suara yang menandakan bahwa ia telah sangat terbenam jauh dalam lautan kenikmatan yang sedang kami arungi.

Selama permainan tadi, posisi suster Susan menindih badanku sehingga aku kurang leluasa dalam mempermainkan payudaranya. Akhirnya kemudian aku menyudahi posisi itu dan meminta suster Susan untuk duduk di pinggiran ranjang. Kemudian aku turun dan mengangkat sebelah kaki suster Susan sambil memegang kon**lku dan mencoba untuk menancapkan kon**lku ke dalam memeknya.

Dapat aku lihat ekspresi suster Susan yang sayu dan pasrah menikmati suasana ketika kon**lku telah aku tancapkan ke dalam selangkangannya, dan aku kocokkan dengan pelan-pelan. Untung saja ranjang yang aku tempati tidak menimbulkan bunyi berderit ketika kami saling menggoyangkan selangkangan kami. Meski demikian, kami tetap menjaga frekuensi goyangannya agar jangan sampai ketahuan. (Kami tidak mau mengambil resiko tertangkap basah waktu sedang melakukannya, kan?)

"Oh.. Tomi.. Damn its good..!" lirih suaranya di telingaku.
"Ohh.. Its good.. Baby.. Uhh.." Mendengar lirihan suaranya makin membuatku bertambah nafsu dan terus menggenjot selangkangannya.
"Ohh.. Shitt.. Achh.."
"f*ck me hard Tom, harder.. Achh"

Demikianlah lirih suara suster Susan di telingaku ketika kami sedang asyik menggoyang selangkangan kami dan saling berpelukan. Saat itu kami sudah tiduran lagi, kali ini posisiku di atas posisi suster Susan dan kedua tanganku memegang erat kedua tangannya dengan posisi tangannya di atas kepala. Di situ dapat aku lihat betapa suster Susan melempar kepalanya ke kiri dan kanan dan terkadang mendongakkan kepalanya tanpa menimbulkan suara dari mulutnya. Pemandangan ini sungguh membuat aku tambah bergairah dan terus menggenjot memek suster Susan dengan bersemangat.

Aku kemudian menciumi telinganya, dan seluruh mukanya aku jilat dengan lidahku tanpa terkecuali. Sampai akhirnya aku menciumi lehernya dan menggigit serta menjilat lehernya. Tanganku juga masih terus melancarkan serangan gerilya ke daerah dadanya. Dada suster Susan tetap aku remas-remas, dan aku pelintir dengan jari tanganku. Kadang-kadang aku usapkan saja tanganku di atas puting susunya. Hal itu tentunya menambah gairah suster Susan karena kemudian dia memintaku untuk mengulum puting susunya.

Aku memenuhi permintaan dia dan langsung mencium seluruh dadanya kedua-duanya. Berbagai macam hal aku lakukan pada payudaranya, aku cium, aku usap, aku jilat, aku kulum, bahkan aku gigit kecil. Seluruh payudara suster Susan aku coba masukkan ke dalam mulutku – tidak muat memang – lalu aku sedot dalam-dalam dengan sekuat tenaga sehingga mengakibatkan tubuh suster Susan bergetar dengan dahsyat.

Apakah dia sudah mencapai klimaksnya? Belum, ternyata reaksi itu timbul karena suster Susan amat sangat menikmati permainan yang aku berikan tersebut. Sekarang aku akan memasukkan kembali kon**lku ke dalam liang memek suster Susan karena tadi sempat keluar akibat aku memainkan payudaranya dengan penuh nafsu.

Sensasi yang diberikan ketika kon**lku mulai masuk ke dalam memeknya masih tetap sama yaitu sangat nikmat sekali. Langsung saja mulai dari situ aku tancap gas dengan menggoyang pinggulku dengan kecepatan yang tetap dan kadang-kadang aku percepat dan aku perdalam hunjaman kon**lku ke dalam memek suster Susan sehingga tidak berapa lama kemudian..

"Ahh.. Im cumin!"
"Occhh.. Me too..", rupanya suster Susan juga telah mencapai hasratnya yang terpendam.

Akhirnya setelah kurang lebih satu jam, berakhirlah permainan itu dengan keluarnya cairan cinta kami berdua di dalam liang kenikmatan Susan. Badanku terasa lemas tapi lega sekali. Untuk sejenak aku berbaring menindih tubuh Susan. Beberapa menit kemudian aku bangun dan membersihkan tubuh dan memakai baju kembali, demikian juga dengan Susan yang segera memakai baju susternya kembali.

Selama hampir seminggu aku beristirahat di rumah sakit itu dengan ditemani oleh suster Susan pada malam harinya. Pada malam terakhir aku di rumah sakit, kami saling bertukar nomor HP karena kami sama-sama menyadari bahwa kami menginginkan hal itu terjadi lagi di lain kesempatan.

enak ya,,,hehehehe